jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan menilai semangat optimisme RA Kartini masih relevan digunakan masyakarat Indonesia dalam menghadapi virus corona.
Hal ini disampaikan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu dalam memperingati hari kelahiran RA Kartini.
BACA JUGA: Hari Kartini: Perjuangan Para Srikandi Manggala Agni, Tak Gentar Melawan Panasnya Api Karhutla
“RA Kartini bukan hanya pemimpin pelopor, pejuang emansipasi perempuan. Dalam seluruh tulisan RA Kartini, bangsa Indonesia bisa belajar semangat optimisme, membangun harapan, dan semangat untuk melihat terang dibalik kegelapan sebagaimana terjadi akhir-akhir ini dengan pandemik Covid-19," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan yang diterima, Selasa (21/4).
Hasto menerangkan, apa yang diungkapkan RA Kartini dalam salah satu tulisannya pada 28 Juli 1902 kepada Nyonya Abendanon menegaskan hal tersebut.
BACA JUGA: Inilah Para Kartini, Perawat Honorer K2 yang Berjuang Melawan Corona dan Nasib tak Menentu
"Tetapi tiada awan di langit yang tetap selamanya, demikian pun tiada mungkin akan terus menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita, kerap kali lahirlah pagi yang seindah-indahnya. Dan itulah jadi pelipur hati saya. Kehidupan manusia itu sama betul dengan keadaan alam. Yang tiap-tiap hari harus kita doakan kepada Tuhan: kekuatan."
Hasto menilai pesan itu menyadari adanya kegelapan akibat adat dan berbagai belenggu pemikiran, namun penuh harapan untuk melihat terang.
BACA JUGA: Yuni Shara Rayakan Hari Kartini dengan Berbagi
Oleh karena itu, Hasto menyarankan masyarakat untuk jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah). Terus menjadikan pemikiran para pejuang bangsa sebagai motivasi dan energi juang.
Terlebih, lanjut Hasto, dalam situasi saat ini di mana gotong royong nasional sangatlah diperlukan.
“Seluruh anak bangsa harus berjuang, bahu-membahu, berdedikasi bagi bangsa dan negara, dan melakukan segala hal yang perlu untuk mencegah penularan virus dengan tinggal di rumah, hidup bersih, pakai masker, jaga jarak 2 meter, serta saling membantu sesama saudara kita, atau para tetangga kita dengan hidup saling tolong menolong. Pesan Bung Karno, di dalam mengabdi pada bangsa dan negara, tidak pernah ada perjuangan yang sia-sia," kata Hasto. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga