jpnn.com, TANGERANG - Langkah Polres Metro Tangerang Kota memediasi driver ojek online dan sopir angkutan kota (angkot), mendapat apresiasi dari Ketua MUI Kota Tangerang KH Edi Junaedi.
Kedua pihak, driver ojek online dan sopir angkot akhirnya menempuh jalan damai. Mereka sepakat tidak mengulangi perbuatan serupa.
BACA JUGA: Konflik Ojek Online di Daerah Harus Segera Diantisipasi
"Langkah Polres Metro Tangerang Kota untuk mendamaikan masalah tersebut sudah tepat. Jadi patut diapresiasi,” ujar Edi saat dihubungi Minggu (12/3).
Menurut Edi, kedua belah pihak harus saling menyadari. “Kalau hanya mementingkan urusan pribadi tidak akan ada ujungnya. Harus dicari kemaslahatannya bagaimana,” ucapnya.
BACA JUGA: Ini Dia Sopir Angkot Penabrak GrabBike di Tangerang
Oleh sebab itu, ojek online dan sopir angkot harus sama-sama memikirkan kebutuhan masyarakat. “Serahkan sepenuhnya pada konsumen. Jadi biarkan mereka yang menentukan transportasi apa yang dikehendaki,” kata Edi.
Pihaknya mengimbau agar para driver ojek online dan sopir angkot memiliki kebersamaan dalam mencari nafkah. “Percayalah pada Sang Pencipta. Saya melihat, belum ada penelitian apakah dengan adanya ojek online pendapatan angkot berkurang,” pungkasnya.
BACA JUGA: Bentrok Angkot Vs Ojek Online, Kemenhub Minta....
Sebelumnya, Polres Metro Tangerang Kota telah melakukan mediasi antara driver ojek online dan sopir angkot di Tangerang pada Rabu (8/3) malam.
Kepolres Metro Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan menjelaskan, kedua belah pihak sudah menyesali tindakan tersebut dan bersepakat untuk tidak mengulanginya lagi. "Semoga tidak ada lagi sweeping dari kedua pihak,” tandasnya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Tetap Harus Atur Keberadaan Ojek
Redaktur & Reporter : Adek