Pesan Pimpinan KPK untuk Bea Cukai saat Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia

Senin, 14 Desember 2020 – 22:03 WIB
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat menjadi narasumber pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2020 (HAKORDIA), Jumat (11/12). Foto: humas Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memberikan apresiasi sekaligus pesan kepada pegawai Bea Cukai terkait kinerja dan perannya dalam menjaga negara dan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan saat Alexander saat menjadi narasumber pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2020 (HAKORDIA) yang berlangsung secara daring pada Jumat (11/12).

BACA JUGA: KPK Diharapkan Berani Mengusut Aliran Duit Haram Bansos COVID-19 ke Partai Politik

Alex menyebut bahwa masalah terbesar pemberantasan korupsi di Indonesia adalah tidak adanya komitmen dan integritas pimpinan, maka pembangunan zona integritas (ZI) yang merupakan deklarasi dari pimpinan suatu instansi bahwa instansinya menerapkan atau membangun ZI, adalah sangat penting.

"Kita bisa belajar tidak hanya dari orang-orang besar namun juga dari orang biasa di sekitar kita," ujarnya.

BACA JUGA: Hadirkan Wagub Jatim di Peringatan Harkodia, Bea Cukai Bali Nusra Tingkatkan Integritas Pegawai

Dia menyebutkan beberapa pimpinan yang telah mencontohkan prilaku berintegritas. Di antaranya Bung Hatta, seorang wakil presiden yang tidak bisa membeli sepatu “bally” hingga akhir masa tugasnya.

Ada juga Menteri Keuangan periode 1993-1998 Mar’ie Muhammad yang dikenal sebagai Mr. Clean karena perjuangannya memberantas korupsi di masanya, serta Heru Pambudi, direktur jenderal Bea Cukai yang berhasil memperoleh Bung Hatta Awards atas kepemimpinannya dalam reformasi Bea Cukai.

BACA JUGA: Pembenci Jokowi Mendapat Jabatan, Ferdinand Hutahaean Meradang

“Kami memberikan penghargaan kepada Cleaning Service KRL Jakarta – Bogor. Dia menemukan uang Rp 500 Juta yang dibungkus plastik. Kalau mau dia bisa bawa pulang. Namun yang terjadi, dia menyerahkan kepada petugas untuk diserahkan kepada pemiliknya,” ujarnya mencontohkan perilaku berintegritas dari orang biasa.

Selain itu, KPK juga memberikan penghargaan kepada seorang penghulu yang dalam setiap dalam menikahkah pengantin selalu menerima tips selain biaya yang resmi. Jumlahnya tidak besar, hanya seratus dua ratus ribu. Namun penghulu itu selalu melaporkan penerimaan itu kepada KPK. Laporannya sekitar 80 kali.

Wakil ketua KPK dua periode ini juga mengapresiasi kinerja Bea Cukai dewasa ini yang punya peran sangat besar. Contohnya pada awal pandemi, berperan agar APD tidak semuanya diekspor, sehingga kebutuhan dalam negeri terpenuhi.

Masuknya vaksin Covid-19 juga tak lepas dari penjagaan Bea Cukai. Banyak barang dari luar negeri yang sebetulnya bisa diproduksi di tanah air bisa kalah dengan barang impor jika Bea Cukai tidak menjaganya.

Menurut Alex, tumbuh kembangnya UKM/IKM membutuhkan kerja Bea Cukai untuk menjaga pintu masuk barang ilegal yang akan mematikan usaha mereka. Kinerja pemberantasan penyelundupan sangat luar biasa dan tentu ada risikonya.

"Jika terlepas, kita akan menghadapi situasi negara yang lebih sulit lagi. Negara juga harus mendukung sarpras untuk DJBC seperti kapal patroli. Jangan sampai kalah cepat dengan penyelundup," jelas Alex.

Pihaknya juga berpesan agar DJBC selalu menjaga kinerja dan integritasnya. Alex menyebut ada 4 “No” untuk membangun pemerintahan yang bersih, yakni No bribery (tidak menyuap); No kickback (tidak menerima suap); No gift (tidak menerima gratifikasi); dan No Luxurious Hospitality (tidak menjamu/menerima jamuan secara berlebihan.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler