jpnn.com, BOGOR - Seni budaya tradisional merupakan salah satu ciri bangsa. Semua seni budaya peninggalan nenek moyang harus dilestarikan.
Namun, untuk menjaga dan melestarikan seni budaya peninggalan nenek moyang itu tidak mudah dan memerlukan ketekunan, kesabaran serta berani berkorban.
BACA JUGA: Wacana Amendemen UUD 45, Sjarief Hasan Pastikan MPR Minta Masukan Rakyat
Salah satu tantangan terbesar dalam upaya mempertahankan seni budaya peninggalan nenek moyang adalah mengenalkan hasil cipta rasa dan karsa itu kepada generasi muda.
Karena itu diperlukan kreativitas supaya generasi milenial tertarik dan menyukai seni budaya bangsa sendiri.
BACA JUGA: Syarief Hasan: Terima Pinjaman Australia, Utang Indonesia Makin Membeludak
"Ini bukan pekerjaan mudah. Selain ketekunan, dibutuhkan juga inovasi, supaya menarik bagi golongan muda-mudi. Karena itu saya mengapresiasi dan mendukung penuh upaya-upaya merawat dan mempertahankan seni budaya tradisional khususnya Angklung," kata Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan.
Pernyataan itu merupakan pesan yang disampaikan Syarief kepada para pecinta seni budaya Angklung, saat Sosialisasi Empat Pilar MPR bagi masyarakat Kota Bogor.
BACA JUGA: Syarief Hasan: Pancasila Sangat Istimewa Bagi Bangsa Indonesia
Sosialisasi yang terselenggara berkat kerja sama MPR dengan Sanggar Seni Soa Sound of Angklung pimpinan Andi Aji Sentiatana, itu berlangsung di GOR Bulu Tangkis Panaragan Penggilingan, Kelurahan Panaragan Penggilingan, Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).
Syarief Hasan mendoakan kerja keras Sanggar Seni Soa Sound of Angklung dalam merawat kesenian Angklung akan memberi hasil meskipun hal itu tidak mudah.
Menurutnya, bukan tidak mungkin berkat kerja keras Sanggar Seni kesenian Angklung akan lebih populer hingga ke luar negeri.
Apalagi, orang asing kerap menyukai peninggalan-peninggalan lama, tidak terkecuali seni budaya tradisional Angklung.
"Semoga usaha ini diberi kemudahan oleh Allah, Tuhan Yang Mahaesa. Mudah-mudahan kesenian Angklung ini bisa tetap lestari selama-lamanya," kata Syarief Hasan lagi.
Sebelumnya, pimpinan Sanggar Seni Soa Sound of Angklung Andi Aji Sentiatana, memohon doa dan dukungan dari Syarief Hasan agar pihaknya bisa mendapat kemudahan dalam menjaga dan merawat kesenian tradisional Angklung.
Keinginan itu muncul karena generasi milenial yang mencintai kesenian tradisional tersebut makin sedikit.
"Ke depan kami berharap Pak Syarief berkenan membimbing kami apa yang sebaiknya dilakukan agar kesenian Angklung makin maju, disukai generasi milenial bukan hanya di Jawa Barat dan Indonesia, tetapi juga generasi muda dari mancanegara," kata Andi Aji Sentiatana.
Saat ini kesenian Angklung sudah diakui oleh UNESCO sebagai peninggalan seni budaya Indonesia.
Pengakuan tersebut disampaikan pada 16 November 2010, bertepatan dengan pelaksanaan Sidang UNESCO dI Nairobe, Kenya. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy