jpnn.com, BOGOR - Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Sjariefudin Hasan, MM, MBA memastikan lembaganya tidak akan tergesa-gesa membuat keputusan terkait wacana amendemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945.
Menurut Sjarief, MPR akan meminta pendapat dan masukan dari seluruh rakyat Indonesia perlu tidaknya amendemen UUD NRI 1945 itu.
BACA JUGA: Sambangi Kampus, Syarief Hasan Gali Pandangan Akademisi soal Amendemen UUD 1945
"Kami akan dengarkan pendapat dan masukan masyarakat. Kami akan sangat berhati-hati sebelum mengambil keputusan apakah UUD NRI 1945 perlu diubah atau tidak," ujarnya.
Hal itu disampaikan Sjarief pada Sosialisasi Empat Pilar MPR, di hadapan masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA: Syarief Hasan: Amendemen Konstitusi harus Membuat Indonesia Lebih Maju
Acara berlangsung di Sekretariat Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan, Jalan Loader Nomor 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (17/11).
Ikut hadir pada acara tersebut, Majelis Presidium Keraton Nusantara dan Penasihat Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan Ully Sigar Rusady, dan Ketua Yayasan Pelataran Pakujajar Sipatahunan Wibarata Arifin.
BACA JUGA: MPR RI dan KPK Sepakat Bekerja Sama Dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
Sjarief yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun terus berkeliling keluar masuk perguruan tinggi untuk meminta pendapat, saran dan masukan dari kalangan kampus.
Menurutnya, hal ini penting agar keputusan yang diambil sesuai dengan hati nurani dan pemikiran seluruh rakyat Indonesia.
"Intinya, apakah amendemen itu dilakukan atau tidak, kami akan mengembalikannya kepada masyarakat," tambah Sjarief.
Sisi lain, Sjarief dalam kesempatan itu juga mengajak masyarakat untuk selalu menyambung tali silaturahmi, terlebih pada situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Menurut Sjarief, dengan silaturahmi hubungan persaudaraan dan kekeluargaan akan terjalin makit erat, sehingga setiap persoalan yang datang bisa dihadapi secara bersama-sama dan bergotong-royong.
Dia menjelaskan silaturahmi juga sangat dianjurkan oleh ajaran agama. Bahkan, orang yang rajin bersilaturahmi dipercaya akan dilancarkan rezeki dan dipanjangkan usianya.
"Saat ini kita masih dalam pandemi Covid-19. Kita tidak hanya menghadapi ancaman penyakit, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Karena itu mari tingkatkan persatuan dan kesatuan dengan meningkatkan tali silaturahmi," kata Sjarief Hasan.
Sebelumnya, Majelis Presidium Keraton Nusantara Ully Sigar Rusady mengajak warga masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan seni budaya daerah.
Ully mengingatkan jangan sampai seni budaya warisan leluhur itu musnah ditelan waktu.
"Banyak seni budaya asing yang hendak masuk ke Indonesia, namun tidak semuanya sesuai dengan kepribadian kita. Agar seni budaya kita tidak terpinggirkan, maka kita harus menjaga seni budaya kita tetap utuh dan dicintai generasi muda," kata Ully. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy