Pesan Wakil Kepala BPIP di Dies Natalis ke-66 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Minggu, 19 Maret 2023 – 07:09 WIB
Wakil Kepala BPIP Karjono (empat dari kanan) saat hadir di acara pagelaran wayang 'Kulit Lakon Irawan Takon Bopo' yang digelar untuk memeriahkan Dies Natalis ke-66 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Jumat (17/3). Foto: Dokumentasi Humas BPIP

jpnn.com, SEMARANG - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono berpesan kepada mahasiswa Universitas Diponegoro bergotong royong membangun ekonomi Pancasila yang lebih baik di kalangan mahasiswa.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-66 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang 'Kulit Lakon Irawan Takon Bopo', Jumat (17/3).

BACA JUGA: Susun Perda Berlandaskan Nilai Pancasila, Pemkab Gianyar Gandeng BPIP dan Kemenkumham

"Jadi adik-adik, NKRI bisa bersatu karena adanya Pancasila yang sangat luar biasa mempersatukan bangsa ini," ujarnya.

BACA JUGA: BPIP dan Negeri Serumpun Sebalai Deklarasikan Pembentukan Jejaring Panca Mandala

Dalam kesempatan itu, Karjono memperkenalkan salam Pancasila yang digagas Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.

Dijelaskan, salam Pancasila yang diartikan sebagai salam pemersatu bangsa, yakni salam kebangsaan.

Karjono juga menegaskan salam Pancasila bukan salam pengganti assalamu'alaikum.

Namun salam Pancasila merupakan tindak lanjut dari pekik merdeka yang ditetapkan melalui maklumat Presiden Soekarno.

"Salam Pancasila merupakan salam pemersatu bangsa, bukan berarti mengganti salam keagamaan, tetapi menyatukan keberagaman Indonesia," tegasnya.

Wakil Kepala BPIP Karjono. Foto: Dokumentasi Humas BPIP

Alumnus Fakultas Hukum Undip itu juga menjelaskan lagu 'Indonesia Raya 3 Stanza' merupakan lagu original yang diciptakan oleh WR Supratman sebagaimana dimandatkan di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

"Berdasarkan Pasal 61 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 menyebutkan apabila lagu kebangsaan dinyanyikan lengkap 3 stanza, bait ketiga pada stanza kedua dan stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali," jelasnya.

Rektor Universitas Diponegoro Prof Yos Johan Utama menambahkan Pancasila mengajarkan kasih sayang sehingga harus diikuti dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang harus dimaknai dengan penuh penghayatan.

"Pancasila tidak akan berjalan dengan baik apabila kita tidak memaknai serta menjalankan dalam kehidupan sehari-hari kita," ujar Prof Yos Johan Utama.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Dalang Ki Warseno Slank, Sekdaprov Jateng Sumarno, Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Prof Retno Saraswati, Ketua Senat Undip Prof Edy Rianto, Majelis Wali Amanat Undip Prof Mohamad Nasir.

Selain itu juga hadir Direktur Pembudayaan dan Jaringan Toto Purbiyanto, Kepala Biro Hukum dan Organisasi Surahno. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler