Pesawat Dibakar, Irjen Paulus Penasaran, Siapa 2 Penumpang Itu?

Jumat, 08 Januari 2021 – 12:04 WIB
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw. Foto: ANTARA/Evarianus Supar

jpnn.com, JAYAPURA - Polres Nabire bersama Polres Intan Jaya menyelidiki kasus pembakaran pesawat terbang nomor registrasi PK-MAX yang membawa penumpang di Bandara Pagamba, Distrik Biandoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, yang diduga dilakukan oleh kelompok krimnal bersenjata (KKB).

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw telah memerintahkan Polres Nabire dan Polres Intan Jaya untuk menyelidiki identitas dua orang yang menumpang pesawat MAF dalam penerbangan dari Bandara Nabire menuju Pagamba, Rabu (6/1).

BACA JUGA: Detik-detik KKB Paksa Pilot Keluar, Mengeluarkan Tembakan, Membakar Pesawat

Kepada awak media di Timika, Jumat (8/1), Kapolda Papua menegaskan bahwa pengecekan indentitas kedua penumpang pesawat MAF itu untuk memastikan apakah insiden perusakan serta pembakaran pesawat MAF dengan nomor registrasi PK-MAX yang dipiloti Alex Luferchek, WN Amerika Serikat itu terjadi secara kebetulan ataukah memang sudah direncanakan sebelumnya.

"Kami sedang check siapa dua penumpang yang mencarter pesawat itu apakah memang tokoh adat di situ ataukah mereka ini masyarakat biasa ataupun yang lain," katanya.

BACA JUGA: Ancaman KKB Terbukti, Pesawat di Nabire Dibakar, Brutal

Irjen Waterpauw menegaskan bahwa pihaknya harus memastikan itu siapa sesungguhnya yang membawa barang-barang itu dan barang apa saja yang dibawa dan lain sebagainya.

Menurut dia, hal itu penting untuk memastikan kebenaran sarana transportasi itu disewa atau dicarter oleh orang-orang yang bertanggung jawab.

BACA JUGA: Gisel Sudah Tiba di Polda Metro Jaya, Lihat Penampilannya

"Jangan sampai sudah ada indikasi kesengajaan seakan-akan membawa barang tetapi sudah ditunggui oleh KKB," kata Irjen Pol. Waterpauw.

Kapolda Papua menggambarkan lokasi bandara Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya itu medannya begitu sulit dan sangat sulit dijangkau.

"Sesungguhnya lokasi kampung itu sulit, ada petanya. Orang bilang hanya tanah sepenggal yang selama ini hanya bisa dilalui oleh pesawat MAF ini," ujarnya.

Dengan kondisi seperti itu, hingga jajaran kepolisian mengalami kesulitan untuk mencari tahu kejadian yang sesungguhnya, termasuk upaya untuk pengejaran KKB yang diduga menjadi aktor perusakan dan pembakaran pesawat MAF di Intan Jaya itu.

"Untuk memastikan kondisi pesawat di sana, kami agak sedikit kesulitan karena daerah ini sulit dijangkau. Kapolres Intan Jaya sampai saat ini belum bisa melapor," katanya.

Kapolda meminta Satgas Nemangkawi di sana yang memang bergabung dengan satuan terkait untuk bisa masuk ke lokasi kejadian.

"Kami sedang menunggu perkembangan informasi dari Kapolres intan Jaya," kata Irjen Pol. Waterpauw.

Selain kondisi medan geografis yang sulit, upaya mengungkap insiden tersebut secara terang benderang juga terkendala komunikasi yang tidak lancar.

"Kapolres dan rekan-rekan satuan tugas di sana baru bisa mengirim laporan kalau sudah ada sinyal. Itulah yang mengakibatkan kami kadang-kandang harus lebih banyak menungggu. Sementara ini yang lebih dekat mereka hubungi adalah Polres Nabire," ujarnya.

Kapolda Papua mengaku telah melaporkan insiden perusakan dan pembakaran pesawat MAF di Kabupaten Intan Jaya itu kepada Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Waka Polri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono.

Kedua pimpinan Polri itu memerintahkan seluruh jajaran kepolisian di Polda Papua terus melakukan upaya pengejaran pelaku perusakan dan pembakaran pesawat MAF di Intan Jaya dengan melakukan koordinasi dengan seluruh kekuatan yang ada. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler