jpnn.com - JAKARTA - Berdasarkan peringatan dari VAAC (Volcanic Ash Advisory Centre), yang berpusat di Washington, untuk Region Indonesia (BMKG) pada Sabtu (15/2) pukul 10.00 wib, sebaran abu vulkanik Gunung Kelud di udara sebagian besar telah meninggalkan Jawa dan Sumatera dan mengarah ke Samudera Indonesia barat Sumatera.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, VAAC mengeluarkan rekomendasi agar pesawat tidak melintas di area tersebut.
BACA JUGA: Inilah Tujuh Bandara yang Masih Ditutup
"Penerbangan menunggu hasil evaluasi otoritas masing-masing wilayah. Saat ini masih dilakukan pembersihan di semua bandara," ujar Sutopo dalam keterangan persnya, Sabtu (15/2).
Sementara, menurut Sutopo, kondisi Gunung Kelud pada 15/2 pukul 06:00 terlihat warna asap putih abu-abu tinggi sekitar 3.000 m, tekanan sedang, angin ke arah barat laut, tremor hembusan 1- 2.5 mm.
BACA JUGA: Para CPNS Baru Diminta Kerja Serius
"Status Awas dan radius 10 km kosong dari aktivitas masyarakat. Ada tren makin menurun aktivitas vulkaniknya," katanya.
Abu dan pasir di Kediri menutupi semua jalan dan atap rumah. Debu di jalan cukup tebal dan jarak pandang 1 km.
BACA JUGA: Seret Nama-nama Artis, KPK Dituding Cari Sensasi
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, memerintahkan pengerah 2.500 personil TNI dan Polri untuk membersihkan jalan dan didukung alat-alat berat di Kediri. "Di daerah lain, aparat juga membersihkan jalan. Warga juga secara swadaya membersihkan jalan dan atap-atap rumah," imbuh birokrat bergelar doktor itu.
Disebutkan, kebutuhan mendesak untuk warga adalah masker, alat-alat untuk membersihkan abu pasir di jalan, dan mobil tangki air. "Masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," pungkasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 yang Belum Diumumkan, Perlu Waktu Kajian Afirmasi
Redaktur : Tim Redaksi