Pesawat Hilang Diduga Faktor Cuaca

Jumat, 30 September 2011 – 06:02 WIB
Dua orang anggota keluarga korban saling berpelukan karena belum mendapat kabar mengenai keadaan keluarga mereka, di kantor Nusantara Busana Air (NBA), Jalan Brigjend Katamso Medan, Kamis (29/9). Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

MEDAN-Pesawat PT NBA (Nusantara Buana Air) jenis Cassa 212 tujuan Medan-Aceh, hilang kontak dengan menara tower Bandara Polonia Medan, Kamis (29/9) pagiPanglima Komando Sektor Pertahanan Udara (Pangkosek) TNI AU Medan, Marsma Bonar H Hutagaol, mengatakan dari pantauan radar, pesawat hilang kontak di titik koordinat 03 derajat 23 North-098 derajat 02 East.

"Pesawat hilang kontak dari radar pada menit ke-24 atau sekitar enam menit sebelum landing, dengan posisi Radius 13,7 Mil atau 24,4 Km dari landasan Bandara Alas Leuser, Aceh Tenggara

BACA JUGA: Kemungkinan Mesin Mati Mendadak

Dari data yang ada sama kita, pesawat diduga jatuh
Pesawat memberikan sempat memberikan tanda SOS

BACA JUGA: Kawan Gubernur jadi Korban

Tidak tahu apakah tanda SOS itu yang memberikan sinyalnya pilot atau pesawat yang secara otomatis menghidupkan tanda SOS tersebut," tutur Bonar.

Lebih lanjut, dikatakan, sebelum putus kontak, pesawat terpantau berada diketinggian 8000 feet
"Ketinggian ini dianggap kurang wajar, karena secara normal ketinggian untuk pesawat jenis CASSA ini rata-rata 7000 feet

BACA JUGA: Plt Gubernur Ingin Sekda Nikmati Malam Pertama

Cuaca disekitar Aceh berdasarkan informasi data BMKG Aceh saat kejadian buruk," ujarnya.

Berdasarkan data dari Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III Medan, jumlah orang di dalam pesawat tersebut sebanyak 18 orang, dengan rincian 14 penumpang, 10 orang dewasa, dua anak-anak dan dua orang bayiSementara itu, Kepala Administrasi Bandara Polonia Medan, Razali Abubakar, menuturkan, sesuai info sementara diperkirakan jatuh dibukit lawang"Diperkirakan jatuh disekitar daerah pegunungan dekat Bukit Lawang," ucapnya.

Keluarga korban jatuhnya pesawat PT NBA (Nusantara Buana Air) jenis Cassa 212 tujuan Medan-Aceh) berdatangan ke Aula Serba Guna Bandara Polonia Medan, Kamis (29/9) pagiTerlihat sanak family yang datang menangis di Aula tersebut terkait hilangnya keluarga mereka.

Pesawat NBA (Nusantara Buana Air) yang dikemudikan Pilot, Vamal dan Co-Pilot, Budiono, yang terjatuh disekitar Gunung Kapur, Desa Batuk Katak, Bahorok, Langkat, ini meninggalkan duka bagi keluarga pilot tersebut mau pun keluarga penumpang yang mendalamWanda (25), warga Kuta Cane, Aceh Tenggara, yang berada di Aula Serba Guna, Bandara Polonia Medan, terlihat bersedihPasalnya, salah satu diantaranya termasuk keluarganya.

Diterangkan Wanda, keluarganya yang berada didalam pesawat itu Dr Suhelman (Lk), Dr Juli Bahliana (Pr) juga dilaporkan hilang"Dr Suhelman itu anggota DPRK Aceh TenggaraDia berangkat tadi pagi bersama istrinya, Dr Juli Bahliana (Pr) beserta anaknyaPadahal tadi pagi masih sempat menelpon izin pamit pulang ke AcehDia ke Medan untuk mengunjungi keluarga di Medan," ucapnya.

Muslim (40), warga Jalan Mandala By Pass ini, juga mendatangi Aula Serba Guna Bandara Polonia Medan, untuk melaporkan keluarganya yang turut serta dalam pesawat tersebutDijelaskan Muslim, keluarganya yang berada didalam pesawat itu Syamsidar Yusni (Lk) bersama dengan istri dan anaknya.

"Kami tahu berita ini dari keluarga yang berada di Aceh dan kami susul kemari untuk mencari informasinya apakah benar dan ternyata benarKami ingin tahu kabarnyaMereka ke Medan berkunjung melihat keluarga yang di Medan," ujar Muslim didepan Ruang Serba Guna.

Namun berbeda dengan Epi (42), warga Jalan Karya, Pondok Indah, Medan iniMendengar keluarganya terjatuh, Epi langsung menangis di dalam Gedung Serba Guna tersebutEpi dengan mengeluarkan air mata tersebut mengaku, keluarganya yang berada didalam pesawat itu, Astuti (Pr), Suriadi (Lk), Tio Apriliana (Pr/anak-anak)"Mereka ke Medan itu untuk berobat karena suaminya sakit jantungMereka kontrolnya di RS Marta FriskaLebaran dan puasa semalam masih sempat ketemu," ujarnya.

Ditambahkan Epi, biasanya adik iparnya itu kalau ke Medan selalu memberitahukan kalau sudah di Medan namun kali ini tidak ada memberitahukan kalau berada di Medan"Biasanya kalau cek ke rumah sakit di Medan, adik ipar saya itu bilangTapi kali ini tidak ada bilang dan saya ditelepon, Win, keluarga yang di Aceh, kalau pesawat yang mereka tumpangi terjatuh makanya saya kemariSaya dan keluarga tidak mempunyai firasat buruk," tambahnya.

Dilanjutkan Epi, sebelum pesawat terjatuh, Astuti, masih sempat mengirim pesan singkat"Astuti masih sempat kirim sms dan bilang pesawat mereka jatuhSaya dan keluarga belum tahu pasti keadaan mereka," pungkasnya.

Sementara itu S Kalipa (40), warga Jalan Mawar Gang Buntu, Sari Rejo, Medan Polonia, yang mengaku keluarganya, Tirna Karsu (Lk), juga termasuk didalam pesawat yang terjatuh tersebut"Tadi malam masih sempat berbincang-bincang dengan kami keluarga," pungkasnya.

Dilanjutkan S Kalipa, tujuan keluarganya itu ke Aceh untuk meninjau pekerjaan di Aceh"Dia itu ke Aceh untuk melihat pekerjaan meninjau proyek dia yang ada disana," ungkapnya.(jon)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cucu Main Api, Rumah Zein Ludes Terbakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler