MANILA – Sebuah pesawat kargo berukuran kecil menabrak gedung sekolah yang terletak di pinggiran Kota Paranaque, Metro Manila, Filipina, kemarin sore (10/12)Akibatnya, 13 orang tewas dalam kecelakaan tersebut
BACA JUGA: Iran: Pesawat Mata-Mata AS Menerobos 250 Km
Dua di antaranya adalah anak-anakSelain menghanguskan sekolah itu, kecelakaan tersebut membuat ludes permukiman atau perkampungan kumuh di Paranaque
BACA JUGA: Rumah Sakit Membara, 73 Tewas
’’Begitu menabrak sekolah, pesawat tersebut langsung terbakar,’’ ujar Wali Kota Paranaque Florencio BernabeSesaat sebelum menabrak gedung sekolah di kampong kumuh tersebut, pilot sempat melaporkan hendak mendarat darurat
BACA JUGA: Heli Jatuh di Las Vegas, Lima Tewas
Nahas, pesawat itu celaka sebelum menara kendali merespons permintaan pilot untuk melakukan pendaratan darurat.Laporan itu dibenarkan Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Filipina Ramon GutierrezDia mengatakan bahwa pesawat kargo jenis Beechcraft yang memiliki empat kursi tersebut melakukan panggilan darurat beberapa saat setelah meninggalkan ibu kota’’Pesawat milik Queen Air itu mengirimkan sinyal darurat dan berniat mendarat darurat,’’ ujarnyaDia menambahkan bahwa saat itu pesawat hendak terbang menuju Pulau Mindanao
Saat celaka, pesawat kargo itu hanya ditumpangi dua orangYakni, pilot dan kopilot’’Keduanya meninggal dalam kecelakaan tragis ini,’’ ujar BernabeJasad pilot dan kopilot itu ditemukan terpanggang di dalam puing-puing pesawat yang terbakarKarena itu, polisi sedikit kesulitan mengidentifikasi merekaSedangkan 11 korban tewas yang lain adalah warga permukiman kumuh
Inspektur Senior (polisi) Dennis Sirilan mengatakan bahwa kecelakaan pesawat bermesin ganda itu memantik kebakaran di perumahan kumuh tersebutDari Sekolah Dasar (SD) Felixberto Serrano, api menjalar ke beberapa bangunan di sekitarnyaDalam hitungan menit, api melalap bangunan sederhana di sekitar gedung sekolahSedikitnya 50 rumah warga terbakar
Sebelum menabrak sekolah dan terbakar, pesawat itu sempat terlihat oleng’’Saya pikir pesawat tersebut akan menabrak rumah saya,’’ kata Randy Molina, seorang warga di perkampungan kumuh tersebutBersama kakak ipar dan keponakannya, dia langsung lari menyelamatkan diriDia pun nekat melompat dari jendela saat mendengar pesawat meledakBeruntung, mereka bertiga luput dari maut meski menderita luka-luka
Warga yang panik langsung mencari bantuanMereka segera menghubungi polisi dan petugas pemadamTetapi, karena jalan menuju lokasi kejadian cukup sempit, petugas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitanApi baru bisa dijinakkan setelah petugas berjibaku selama sekitar tiga jamNamun, asap hitam pekat masih menyelubungi area permukiman kumuh di wilayah Metro Manila tersebut.
Setelah api padam, Palang Merah Flipina menyisir lokasi kejadian untuk mengevakuasi para korban’’Seorang anak kecil dan bayi ikut tewas dalam kebakaran ini,’’ kata Sekjen Palang Merah Filipina Gwendolyn Pang
Selain 13 orang tewas, kebakaran akibat kecelakaan pesawat itu mengakibatkan sedikitnya 20 orang lukaLima di antaranya mengalami luka bakar seriusSelain itu, lima orang lain dinyatakan hilangAda dugaan bahwa mereka terbakar dan tertimbun puing-puing reruntuhan rumah
Wilson Tana, pimpinan investigasi dari tim pemadam kebakaran setempat, menyatakan akan terus melakukan penyisiran’’Mungkin kami masih akan menemukan mayat lagi dari balik reruntuhan ini,’’ ungkapnyaSaat evakuasi berlangsung, asap hitam masih menyelimuti lokasiKarena api baru padam menjelang petang hari, tim SAR dan polisi memutuskan untuk melanjutkan pencarian pagi hari ini (11/12)(AFP/AP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putin Tuding Hillary Clinton Provokator
Redaktur : Tim Redaksi