Pesawat Kepresidenan Ganti Warna, Arteria Singgung Nama SBY dan Demokrat

Rabu, 04 Agustus 2021 – 15:08 WIB
Arteria Dahlan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Arteria Dahlan menyebut tidak ada yang salah dari perubahan cat pesawat kepresidenan.

Dia berharap publik jernih melihat polemik perubahan cat warna pesawat kepresidenan dari putih dan biru ke merah dan putih.

BACA JUGA: Agnes Monika Ditangkap Polisi Gegara iPhone XR

Anggota Komisi III DPR itu kemudian menyinggung pengadaan pesawat kepresidenan semasa era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kala itu, pemerintahan era SBY memesan pesawat dengan corak biru, padahal transportasi khusus orang nomor satu di Indonesia tersebut memungkinkan dipesan warna merah dan putih.

BACA JUGA: Warna Pesawat Kepresidenan Diubah, Pemerintah Dinilai Sibuk Bersolek

"Kok, dahulu tak sejak awal pesawat itu diwarnai merah putih? Lalu apa yang salah dengan warna pesawat kepresidenan jika diubah menjadi merah putih sesuai warna bendera negara kita?" kata Arteria dalam keterangan persnya, Rabu (4/8). 

Alumnus Universitas Trisakti itu menuturkan perubahan cat pesawat kepresidenan sudah direncanakan pada 2019 yang satu paket pengerjaannya dengan Heli Kepresidenan Super Puma.

BACA JUGA: Pesawat Kepresidenan Ganti Warna, Roy Suryo: AMBYAR

Menurut Arteria, anggaran perubahan cat kala itu telah sesuai prosedur. Termasuk, memperoleh persetujuan dari lembaga legislatif yang di dalamnya ada Partai Demokrat. 

"Aneh saja kalau sekarang ada anggota DPR atau parpol di DPR yang mengkritiknya. Lah, dahulu saat dibahas, kenapa tak ditolak, bahkan mereka tidak ada mempermasalahkan sedikit pun kala itu?" tanya legislator daerah pemilihan Jawa Timur VI itu.

Toh, kata Arteria, pengerjaan pengecetan pesawat dieksekusi oleh kontraktor di Indonesia. Artinya, kata dia, negara menggerakkan perekonomian rakyat lewat pekerjaan pengecatan pesawat itu.

"Saat pandemi di mana perekonomian susah, sangat baik ketika negara menggerakkan ekonomi masyarakat lewat anggaran yang riil begini," ujar pria kelahiran Sumatra Barat itu. 

Arteria menyadari ada pihak yang menarasikan pemerintah lebih baik mengurusi penanganan pandemi ketimbang mengubah cat pesawat kepresidenan.

Dia memerinci anggaran program pemulihan pandemi Covid-19. Untuk penanganan pandemi 2021, ditingkatkan dari Rp 699,4 triliun menjadi Rp 744,75 triliun.

Untuk bantuan sosial sendiri, total anggaran disiapkan mencapai Rp 187,84 triliun. Digunakan untuk berbagai bantuan dari yang sifatnya tunai hingga bantuan beras Bulog premium kepada 28,8 juta keluarga.

"Jadi, dana covid sudah disiapkan oleh pemerintah dan tak diganggu. Terkecuali dana Covid-19 tak disiapkan, bolehlah ada yang marah-marah," kata dia. 

Arteria pun mengajak masyarakat mewaspadai pihak tertentu yang tak bisa menerima warna bendera partai tak lagi identik dengan warna pesawat kepresidenan.

Warna pesawat kepresidenan saat ini merah dan putih yang merupakan perwujudan simbol negara sesuai warna bendera nasional Indonesia. 

"Mari berhati-hati dengan yang post power syndrome. Mungkin saja ini nanti jadinya post colour syndrome hanya karena tak bisa menerima bahwa warna pesawat kepresidenan tak lagi sama dengan warna bendera partainya," kata Arteria. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocor Penampakan KTM RC390 2021, Pesaing CBR500 dan R3


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler