jpnn.com, MANILA - Sebuah pesawat milik Lion Air Inc meledak dan terbakar di Ninoy Aquino International Airport (NAIA), Manila, Filipina pada Minggu (29/3) malam. Korban jiwa akibat kecelakaan pesawat bernomor penerbangan RPC5880 itu ada delapan orang.
Media-media Filipina mengabarkan, pesawat tersebut terbakar di ujung runway saat hendak take off menuju Bandara Haneda, Jepang, pukul 20.00 waktu setempat. Manila International Airport Authority (MIAA) mengungkapkan, di dalam pesawat yang sedang dicarter untuk evakuasi medis itu terdapat dua penumpang dan enam kru.
BACA JUGA: Pesawat Dikabarkan Jatuh di Filipina, Lion Air Group Beri Penjelasan
“Segera setelah insiden tersebut, tim pemadam lebakaran dan penyelamat dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan kobaran api dengan busa kimia,” ujar MIAA.
Laman Manila Standard mengabarkan, dua penumpang dalam pesawat nahas itu adalah John Richard Hurst (63) asal Kanada, serta seorang warga negara Amerika Serikat bernama Marilyn Vergara De Jesus (58). Adapun pilotnya adalah Capt. Ren Edward Nevado Ungson, Capt. Melvin Bruel De Castro dan Capt. Mario Rosello Medina Jr.
BACA JUGA: Pilot Lion Air yang Meninggal Karena Corona?
Tiga orang lainnya adalah Dr. Cenover Nicandro Bautista II, Conrado Tomeldan Jr. dan Edmark Saes. Ketiganya merupakan tenaga medis.
BACA JUGA: Begini Proses Sterilisasi Pesawat Batik Air Usai Angkut WNI dari Wuhan
Namun, Lion Air nahas itu berbeda dari maskapai bernama serupa yang beroperasi di Indonesia. Lion Air Inc yang terdaftar di Filipina menyediakan jasa layanan pesawat carter dan penerbangan untuk evakuasi medis.
Saat ini Otoritas Penerbangan Sipil Filipina atau The Civil Aviation Authority of The Philippinestelah mengirimkan tim untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu.(philstar/cna/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni