Pesawat Nahas itu Kondisi Baik Sebelum Kecelakaan

Rabu, 18 Januari 2017 – 10:24 WIB
Bandara Blimbingsari ditutup untuk sementara waktu. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi terhadap jatuhnya pesawat latih Cessna 172 S milik sekolah pilot Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) di Bandara Blimbingsari.

Investigasi kecelakaan pesawat latih itu dipimpin langsung Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Nurcahyo Utomo.

BACA JUGA: Bandara Blimbingsari Bakal Evaluasi Sekolah Penerbangan

Dia didampingi dua staf, yakni Oni Surya Wibowo dan Icuk Anggraini.

Selama melakukan investigasi di Bandara Blimbingsari sejak Selasa pagi hingga sore hari, tim investigasi KNKT memeriksa landasan bandara dan bangkai pesawat yang terbakar.

BACA JUGA: Pilot Pesawat Nahas Itu Buru - Buru Tinggalkan RS

''Ada indikasi pesawat mendarat dengan roda depan terlebih dahulu, berhenti, lalu terbakar,'' ungkap Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Nurcahyo Utomo.

Pihak KNKT juga akan melakukan investigasi terkait mengapa pesawat bisa mendarat dalam posisi tidak normal serta mencari sumber api.

BACA JUGA: Pesawat Latih Alami Insiden di Bandara Blimbingsari

Hal itu penting dilakukan karena pesawat latih tidak dilengkapi black box.

Untuk mengungkap hal itu, pihaknya akan melakukan investigasi dengan meminta keterangan kepada taruni pilot yang mengalami kecelakaan.

KNKT juga akan mewawancarai pihak bandara terkait penanganan saat terjadi kecelakaan.

Selain itu, mereka bakal meminta keterangan kepada pihak Air Nav terkait aktivitas pilot ketika terbang serta pihak BMKG terkait informasi cuaca saat peristiwa itu terjadi.

''Semoga kesimpulan laporan investigasi ini bisa tuntas dalam waktu enam bulan,'' jelasnya

Bukan itu saja. Selama melakukan investigasi, pihak KNKT juga akan memeriksa kondisi kesehatan siswi taruni tersebut, apakah mengonsumsi narkoba.

''Saat ini taruni juga sudah diperiksa tim dokter dari Balai Kesehatan Penerbangan Jakarta,'' terangnya.

Setelah mengamati, memeriksa, dan mencatat kondisi terbakarnya pesawat latih itu, pihak KNKT menyatakan kondisi pesawat latih tersebut baik dan layak terbang untuk keperluan training (latihan).

Apalagi, siswi asal Tangerang tersebut telah melakukan terbang solo yang kelima.

''Setelah crash landing, 50 meter pesawat baru berhenti. Setelah itu, siswi taruni ini keluar meninggalkan pesawat, selanjutnya badan pesawat terbakar,'' imbuh Nurcahyo Utomo.

Kepala Kantor Cabang Pembantu Air Nav Banyuwangi Rinda Yudha A.S. mengatakan, siswi taruni Regina Marthalia melakukan komunikasi dengan Air Nav ada pukul 09.15.

Pada pukul 10.03, dia melakukan leaving prosedure landing dan mendapatkan musibah. (ddy/c4/ano/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Bandara Belimbingsari Menhub: Surprise Saya


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler