jpnn.com - JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU kedatangan pesawat baru.
Unit pertama pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 sudah tiba di Indonesia.
BACA JUGA: Menhan Prabowo: Bantuan Ini Memperkuat Pesawat Hercules TNI AU di Turki
Pesawat itu mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/3).
Pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 memiliki empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang berkekuatan 4.700 tenaga kuda serta mampu mencapai kecepatan puncak 660 Km/jam pada ketinggian 6.706 meter.
BACA JUGA: TNI AU Segera Diperkuat Super Hercules Modern, Bisa Bawa APC M113
Selain itu, pesawat itu memiliki dimensi kompartemen kargo dengan panjang 16,9 meter; lebar 3,12 meter; dan tinggi 2,74 meter, serta kapasitas angkut sebesar 20 ton.
Kemudian, ruangannya mampu menampung delapan palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.
BACA JUGA: Kemhan Kirim Bantuan dan Perbantukan Pesawat Hercules C-130 untuk Turki
Pesawat Super Hercules juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.
Kedatangan pesawat Super Hercules itu disambut langsung Wakil Kepala Staf TNI AU Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman. Dia didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Adrian P. Damanik.
Pesawat tersebut mendarat sekitar pukul 13.08 WIB dan disambut dengan tradisi water salute.
Agustinus Gustaf menyambut tujuh awak pesawat dengan mengalungi rangkaian bunga.
Ketujuh awak itu terdiri atas dua pilot dan dua loadmaster dari pabrikan Lockheed Martin.
Sementara itu, tiga awak lain ialah dua pilot penerbang TNI AU, yakni Komandan Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma Letkol Pnb Anjoe Manik, Letkol Penerbang Alfonsus, dan Kapten Tek Janar selaku flight engineer.
Agustinus menyatakan Super Hercules dipilih untuk memperkuat TNI AU karena generasi-generasi terdahulunya telah membuktikan kualitasnya, khususnya dalam kebutuhan pendaratan di landasan udara yang kondisinya kurang optimal.
"Memang sudah terbukti pesawat C-130 ini disiapkan untuk landasan-landasan unprepared. Misal, kemarin bencana di Sulawesi Tengah dan landasannya unprepared, (pesawat) ini bisa mendarat," kata Agustinus dalam konferensi pers penyambutan Super Hercules di Jakarta, Senin (6/3).
Terlebih, C-130J-30 Super Hercules memiliki kelebihan berupa sistem avionik terintegrasi dan mesin lebih efisien.
"Sehingga dia bisa terbang lebih jauh dan kecepatannya bagus," tambahnya.
Agustinus mengatakan TNI AU telah mengikutkan sedikitnya 48 personel menjalani pelatihan di pabrik Lockheed Martin, yang terdiri atas 12 penerbang latihan, enam loadmaster, serta 30 personel pelatihan perawatan berupa airframe, propoltion, electrical, dan avionik.
Rencananya, akan dilakukan acara serah terima secara resmi pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu (8/3).
Sebagai informasi, empat unit pesawat Super Hercules pesanan TNI AU berikutnya akan tiba secara berkala pada Juni, Juli, dan Oktober 2023 serta pada Januari 2024. Seluruh pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules rencananya ditugaskan di Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi