jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Irwan meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera menginvestigasi penyebab pesawat Trigana Air tergelincir di runway Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu (20/3).
Pesawat Trigana Air Boeing 737-500 nomor registrasi PK-YSF itu diketahui membawa kargo. Pihak PT Angkasa Pura II pun telah menginformasikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
BACA JUGA: Pesawat Trigana Air Tergelincir, Bandara Halim Perdanakusuma Ditutup
"Permasalahannya bukan mengenai ada tidaknya korban jiwa, tetapi bagaimana penyebab utuh kejadian bisa segera diketahui dan menjadi perbaikan ke depan bagi dunia penerbangan tanah air," ucap Irwan di Jakarta.
Menurut legislator Partai Demokrat (PD) itu, tergelincirnya pesawat Trigana Air ini menambah panjang catatan bagi dunia penerbangan setelah tragedi Sriwijaya Air SJ182.
BACA JUGA: Habib Rizieq Dilarang Hadir, Hakim, Jaksa, dan Pengacara kok Boleh?
"Sebab, aspek keselamatan penerbangan kembali tercoreng," kata politikus yang beken disapa dengan panggilan Irwan Fecho ini.
Wakil sekretaris Fraksi PD DPR itu meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menyampaikan informasi awal mengenai penyebab tergelincirnya Trigana Air ini sembari berjalannya investigasi dari KNKT.
BACA JUGA: Pengikut Aliran Hakekok Mandi Bareng Tanpa Busana, MUI Lebak: Itu Ajaran Menyesatkan
"Sebab, informasinya pesawat tersebut salah satu mesinnya mati saat terbang, lalu return to base ke Halim. Oleh karena itu, Kemenhub melalui KNKT segera mengumumkan segera apa benar informasi itu," pinta Irwan.
Politikus asal Kalimantan Timur ini juga mewanti-wanti pemerintah untuk segera memastikan kesiapan angkutan Mudik Lebaran 2021, terutama transportasi udara.
"Terkait kebijakan pemerintah yang memperbolehkan Mudik Lebaran, maka Kemenhub harus lakukan ramp check seluruh pesawat. Memastikan semuanya aman dan laik terbang," pungkas Irwan.
Sebelumnya runway Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara untuk penerbangan sipil pada hari ini, Sabtu (20/3), berdasarkan NOTAM nomor A0693/21, yang diterbitkan oleh AirNav Indonesia.
Penutupan Bandara Halim ini dilakukan karena pesawat kargo Trigana Air Boeing 737-500 nomor registrasi PK-YSF tergelincir di runway.
"Sehingga badan pesawat menutupi sejumlah area runway (Blocked by Aircraft)," ujar VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano dalam keterangannya.(fat/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam