Pesepatu Roda di Jalan Gatot Subroto Ternyata Masih Pelajar

Selasa, 10 Mei 2022 – 23:59 WIB
Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Peserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sal memberikan keterangan pers di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (10/5). Foto: Mercurius Thomos Mone/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Peserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sal mengungkapkan sebanyak 24 orang pesepatu roda yang melintas di Jalan Gatot Subroto, Ahad, pada Minggu (8/5).

Ketua persatuan yang disapa Ichal tersebut juga mengaku mereka masih berusia anak sekolah atau pelajar.

BACA JUGA: Viral Video Main Sepatu Roda di Jalan Gatot Subroto, AKBP Jamal Bilang Begini

Dia berharap persoalan tersebut bisa menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi di kemudian hari.

"Sebenarnya kami mohon maaf bagaimanapun sudah terjadi. Memang yang ikut itu sekitar 24 orang. Jadi, saya mohon maaf sudah terjadi. Tolonglah bagaimanapun anak-anak ini masih perlu bimbingan dan arahan," ujarnya di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (10/5).

BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Pelajar dan Mahasiswa untuk Sebarkan Aturan Ini

Selain itu, Ical juga berharap persoalan itu tidak diperpanjang karena anak-anak tersebut tengah dididik menjadi atlet pesepatu roda.

"Kalau diviralkan segala macam kasihan moral mereka. Ini anak-anak pelajar semua yang ke depannya masih bisa menjadi kader-kader bangsa kita, tolonglah bimbing kami," ucap Ical.

BACA JUGA: PB Perserosi Papua Targetkan Podium Utama PON XXI Sumatra Utara

Pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyatakan telah menerapkan sanksi berupa represif non yustisial terhadap para pesepatu roda tersebut.

Sanksi represif non yustisial ini adalah tindakan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa terlebih dulu melalui proses peradilan.

"Kami beri tindakan dimana kami panggil yang bersangkutan kemudian kami berikan edukasi, kami berikan surat pernyataan untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya," ujarnya.

Menurut Sambodo aktivitas bersepatu roda tersebut merupakan kegiatan positif karena dapat membina generasi yang mungkin saja bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

"Hanya saja mereka perlu bimbingan supaya lebih terarah dan tidak membahayakan baik bagi mereka sendiri maupun orang lain," tutup Sambodo. (mcr18/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Ditutup karena Ada Demo Mahasiswa, Jalan Gatot Subroto Dibuka Lagi


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler