Peserta InaSec Akan Presentasi Produk Selama Tiga Menit

Minggu, 01 Juni 2014 – 17:48 WIB

jpnn.com - TANGERANG - Sebanyak 60 pelajar SMA dari seluruh wilayah Indonesia mengikuti acara Indonesian Science Enterprise Challenge (InaSEC) 2014 yang berlangsung sejak 30 Mei hingga 1 Juni 2014.

Kemarin, para peserta InaSEC ditantang untuk menawarkan produk atau service yang bisa menjadi solusi terkait masala‎h tingginya penyakit atau kematian oleh nyamuk‎. Para peserta diberikan waktu membuat produk selama 24 jam dengan diberikan anggaran Rp 400 ribu.

BACA JUGA: Kreativitas Akan Timbul Dalam Keterbatasan

Hari ini, para peserta akan melakukan presentasi di depan juri mengenai produk yang mereka buat. Mereka diberikan waktu presentasi selama tiga menit dengan menggunakan Bahasa Inggris.

"Presentasi tiga menit mengenai Hasil produk mereka, business pla dan model 3D yang kemarin dikasih modal Rp 400 ribu untuk buat konsep mereka," kata Presiden InaSEC, Syailendra Harahap di Hotel Aryaduta Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Minggu (1/6).

BACA JUGA: Anak Muda dengan Mimpi dan Rencana Besar

Lendra menambahkan, setelah presentasi akan ada tanya jawab dengan juri. "Jam 12.00 WIB presentasi di depan juri. Ada tanya jawab. Jurinya praktisi science dan bisnis. Mereka presentasi ke juri yang dianggap sebagai investor mereka," ujarnya.

Sementara itu, Corporate Communication Surya Institute Nouva menyatakan, ada 12 kelompok yang akan mempresentasikan produk di hadapan juri. "Presentasi semua karena memenuhi kriteria. Presentasi selama tiga menit dan tanya jawab lima menit," tandasnya.

BACA JUGA: SMA Cirebon Tahan Kartu Ujian Lantaran Siswa tak Bayar SPP

Untuk diketahui, juri yang menilai antara lain Learning Fasilitator di United In Diversity Frans Sugiarta‎, Program Manajer untuk Education Program di UID Shobi Lawalata, Kepala Strategi Manajemen di United In Diversity Yulendra Prasetyo, CFO Surya University Srisetiowati, dan Peneliti dari Center For Innovative Learning Janto Sulungbudi.

Frans menyatakan, banyak aspek akan dinilai dari produk yang dihasi‎lkan oleh para siswa-siswi tersebut. Tidak hanya dalam aspek bisnis tetapi juga dari segi science.

"Satu kita melihat dari sisi inovasi dari produk yang mereka tawarkan, seberapa inovatif. Dan inovasi itu kita ukur juga dari sisi bisnis, sustainability, dan environment friendly," kata Frans.

Kemudian, Frans menambahkan, penilaian juga diberikan dari cara menyusun rencana bisnis. Mulai dari kata-kata, perhitungan profit-loss sampai market analisis.

Para siswa-siswa itu, ujar Frans, juga dinilai dari kreativitas mereka dalam menggambar dan memvisualisasikan ide mereka melalui sebuah 3D model. ‎

"Dan keempat kita juga menilai dari presentasi mereka di depan juri. Di mana artikulasi dan kerjasama tim mereka," ujarnya.

Menurut Frans, science juga menjadi penilaian. Dari segi science, mereka melihat bagaimana para siswa-siswi itu mendefinisikan permasalahan dan solusinya. Selain itu, Frans menambahkan, nilai bobot science dari produk ‎siswa-siswi itu juga menjadi suatu penilaian.

"‎Apakah lewat research yang mereka lakukan, apakah ada didukung dengan data, apakah hipotesa yang mereka buat berdasarkan penelitian yang mereka lakukan," ucapnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Aspek yang Dinilai Dari Produk Peserta InaSEC


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler