Pesta Oplosan di Hari Lebaran, Akhirnya Diantar ke Kuburan

Selasa, 21 Juli 2015 – 07:17 WIB

jpnn.com - KEBUMEN - Momen Lebaran yang harusnya menjadi kemenangan justru berakhir tragis. Di Kebumen, empat warga terpaksa dijemput maut lantaran pesta minuman keras (miras) hasil oplosan.

Keempat orang itu adalah warga Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan, Kebumen. Satu di antaranya adalah perempuan yang masih remaja.

BACA JUGA: Kisah Memilukan Bocah 2 Tahun yang Dibakar dan Ditemukan Tinggal Tulang

Menurut informasi yang dihimpun Radar Banyumas, belasan orang menggelar pesta miras di rumah Turijo, Jumat (17/7) sekitar pukul 19.00. Nahas, empat orang dari mereka justru menjemput ajal.

 

BACA JUGA: Serem! Sarjana Ingin Cepet Kaya, Bongkar Enam Makam, Ambil Tali Pocong

Foto: Radar Banyumas

BACA JUGA: Parang di Tangan Kanan, Pisau di Tangan Kiri, Labrak Selingkuhan Istri

Sedangkan di Cirebon, miras oplosan juga membuat tujuh orang meregang nyawa. Sedangkan belasan lainnya harus dirawat di tiga rumah sakit.

Para korban tewas yang masih remaja itu sebelumnya menggelar pesta miras di sejumlah tempat di dua desa yakni Desa Ujung Gebang dan Desa Luwung Kencana. Pesta itu berlangsung sejak hari Lebaran (17/7) hingga Sabtu (18/7).

Lebih dari lima kelompok menggelar pesta miras. Para korban pun berjatuhan dari mulai hari Sabtu. Mereka rata-rata mengeluhkan tubuh terasa panas, kepala pusing, dan perut mulas.

Salah seorang warga Desa Ujung Gebang, Kurtubi, mengatakan jumlah korban tewas masih simpang siur. Di desanya, kata Kurtubi, kurang lebih 7 meregang nyawa dan di Desa Luwung Kencana 2 orang meninggal. “Yang minum banyak, tidak hanya dari dua desa, kemungkinan masih ada korban lagi,”ujarnya kepada Radar Cirebon.

Sementara itu, sejumlah korban yang selamat mengaku tidak mencampurkan apapun ke dalam miras yang mereka beli dari dua pedagang di Desa Ujung Gebang. Dugaan sementara miras tersebut dibuat sendiri oleh pedagang dengan racikan dan dosis yang tak diketahui kadarnya.

Salah satu korban selamat, AS (16), mengatakan, miras itu ia beli dalam kemasan botol air mineral dan berwarna bening. Ia pun tidak mencampurkan apapun ke dalam miras tersebut. Ia mengaku menenggak miras itu bersama empat orang lainnya di salah satu rumah di Desa Luwung Kencana.

Dari lima orang tersebut, dua orang kemudian tewas. “Saya gak nyampur apapun ke dalam minumannya. Baru kerasa besoknya, pusingnya gak ilang-ilang dan perutnya sakit sekali,” ujarnya saat ditemui Radar di RSUD Arjawinangun.

Korban lainnya, AG, mengaku bersama rekannya mencampurkan obat-obatan apotek ke dalam minuman tersebut untuk menambah kadar mabuk dalam minuman yang dibeli secara patungan itu. “Dicampur odol sama dekstro,” tuturnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Mahasiswi Ini Diperkosa Kenalannya Lantaran Menolak Begituan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler