jpnn.com, BALI - Pesta Pelajar Program Organisasi Penggerak digelar di Gedung Kesenian Gde Manik, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (3/10).
Acara tersebut menjadi kegiatan puncak dari pelaksanaan Program Organisasi Penggerak (POP) yang diadakan Kemendikbud Ristek dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) sejak Oktober 2021.
Kegiatan itu sekaligus menjadi momen serah terima POP dari PSF ke Disdik masing-masing daerah.
Ada lima sekolah menengah pertama (SMP) yang yang didampingi PSF untuk POP, terdiri dari tiga sekolah di Provinsi Bali, yakni SMP Negeri 8 Singaraja, Buleleng, SMPN 1 Payangan, Gianyar, dan SMPN 1 Kintamani.
Kemudian, dua sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan, yakni SMPN 1 Tompobulu, Bantaeng dan SMPN 4 Sungguminasa, Gowa.
Kelima sekolah tersebut pun menampilkan portofolio dari proses pembelajaran P5 (proyek penguatan profil pelajar Pancasila) yang selama ini dijalani.
Salah satunya ialah yang ditampilkan oleh murid-murid di SMPN 8 Singaraja.
Pada kegiatan Pesta Pelajar Program Organisasi Penggerak itu, mereka menampilkan kesenian Genjek.
Genjek merupakan kearifan lokal dalam bentuk seni vokal dengan meniru suara alat musik Bali.
Melalui kesenian Genjek, para siswa-siswi SMPN 8 Singaraja menyampaikan pesan mengenai bahaya pergaulan bebas dan juga narkoba.
Selain itu, ada pula proyek dari salah satu siswa SMPN 1 Kintamani berupa komik digital yang mengangkat tema tentang tari Bali.
Kemudian, pengenalan makanan tradisional Bali hingga pembuatan kerajinan dari sampah plastik yang ditampilkan oleh siswa-siswi sekolah terkait.
Sebelumnya, Institusi bisnis sosial yang berfokus pada pengembangan pendidikan, Putera Sampoerna Foundation (PSF), merupakan salah satu organisasi yang menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP) secara mandiri.
Pelaksanaan POP yang dilakukan di bawah naungan School Development Outreach (SDO), menjadi salah satu dari sekian banyak program PSF yang dijalankan.
Ini sebagai bentuk komitmen dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia.
"Telah kita ketahui bersama bahwa program POP merupakan program inisiatif di 2021 dari Kemendikbud dalam upaya mengimplentasikan kurikulum merdeka di Indonesia. Dengan tujuan meningkatkan kualitas literasi dan numerasi di Indonesia," ujar Senior Director Putera Sampoerna Foundation, Elan Merdy di Gedung Kesenian Gde Manik, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (3/10).
"Dengan sigap kami dari Putera Sampoerna Foundation menyerahkan seluruh jiwa raga kami untuk mendukung program tersebut karena dengan satu dasar, kami percaya literasi, numerasi adalah satu-satunya cara untuk meningkatakn kualitas murid-murid kita," sambungnya.
Selama periode Oktober 2021 sampai Agustus 2023, PSF menjalankan POP dengan mengembangkan dan menerapkan materi-materi yang dapat membantu meningkatkan kualitas pemahaman literasi, numerasi, dan penguatan karakter melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Materi yang disampaikan di dalam POP berfokus pada penguatan literasi, numerasi, dan pembelajaran berbasis proyek.
Dalam prosesnya, PSF juga secara mandiri telah melakukan berbagai pengembangan materi, berupa modul-modul yang dimodifikasi sesuai latar belakang sekolah, peserta didik, dan karakteristik daerah.
Pada penghujung program, sebagai kulminasi program dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, PSF mengadakan kegiatan Pesta Pelajar Program Organisasi Penggerak. (mcr7/jpnn)
BACA JUGA: Menko PMK Sebut Anak Muda jadi Kunci Penggerak Masyarakat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhtiar Kemendikbudristek Melestarikan Tradisi & Hidupkan Ekosistem Kebudayaan Sarolangun
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Firda Junita