Peta Wisata akan Berubah, ASITA DKI Dituntut Lebih Agresif

Jumat, 19 Februari 2016 – 16:30 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong ASITA DKI Jakarta lebih agresif dan terus berinovasi. Tantangan ke depan lebih keras, lebih seru, dan lebih dinamis. Karena jumlah dan kualitas wisatawan juga akan semakin menanjak. 

"Apalagi, ASEANTA sudah mencanangkan kawasan ASEAN sebagai single destination, dan akan dimulai di ITB Berlin, bulan depan. Maka peta pariwisata akan berubah," kata Menpar Arief Yahya sesaat setelah menyampaikan keynote speechnya dalam Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Asita DKI Jakarta di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (18/2). 

BACA JUGA: Enam Hal yang Perlu Diketahui Seputar Rencana Penggusuran Kalijodo

MEA itu peluang emas bagi ASITA, untuk memperoleh costumers lebih besar. Menpar Arief berpesan, perbanyak paket inbound, perkuat networking dengan sesama industri di luar negeri, promosikan bersama-sama di pasar mancanegara yang pas. 

"Kemenpar akan support di BAS, branding, advertising dan sales. Kami akan lakukan terobosan di strategi promosi," jelasnya.
 
Pelaku bisnis, yang sering disebut sebagai B (business), adalah bagian yang tak terpisahkan dalam pengembangan bidang pariwisata. B adalah unsur penting di Pentahelix, Academition, Business, Community, Goverment, Media. "Kelimanya adalah subjek, bukan objek dalam pariwisata," ungkapnya. 

BACA JUGA: Polisi dan TNI Seruduk Lokalisasi Kalijodo

Karena itu, Menpar rajin menggandeng para pelaku industri biro perjalanan wisata yang tergabung dalam (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) ASITA untuk menjalankan tiga program pariwisata melalui branding, advertise dan selling. 

"Tiga program ini sudah kami bicarakan dengan Asita, dan kita sepakat untuk menjalankannya bersama-sama, tentu hal itu juga harus dilakukan oleh Asita DKI," ujarnya.
 
Arief mengatakan ketiga program itu akan dikemas dalam satu langkah besar yakni "integrated marketing communication". Menurut pria yang juga mantan Direktur Telkom Indonesia itu untuk program branding pariwisata Indonesia, yakni "Wonderful Indonesia" atau Pesona Indonesia, pihaknya sangat memerlukan dukungan industri dalam menyebarluaskan branding tersebut.

BACA JUGA: Warga Kalijodo Tantang Ahok Berani Ngopi Bareng

"Seperti Malaysia dengan 'Truly Asia'-nya, atau "Amazing" Thailand, dan "Your" Singapore, kita butuh dukungan industri untuk selalu menggunakan branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia dalam setiap operasionalnya," ucapnya.

Sementara untuk "advertise", Arief mencontohkan untuk kegiatan yang akan segera digelar, misalnya, dalam menyambut Imlek, pihaknya juga memerlukan dukungan industri untuk bisa merancang paket yang menarik untuk wisatawan.

Sedangkan untuk "selling" Kementerian Pariwisata (Kemenpar) selalu siap memfasilitasi para pelaku industri pariwisata untuk melakukan pemasaran atau pertemuan bisnis dengan jaringan pasar yang lebih luas termasuk pameran-pameran pariwisata di berbagai negara.

Sekadar informasi, ASITA DKI Jakarta Gelar Musyawarah Daerah. Sebagai salah satu barometer bisnis pariwisata di Indonesia, DPD ASITA memegang peran penting bagi kemajuan pariwisata itu sendiri. 'Asita sebagai ujung tombak kemajuan industri pariwisata, setiap tahunnya melakukan musyawarah Daerah guna mendukung program kerja kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif,'' ujar Hasiyanna S. Ahadi salah satu panitia Asita DKI.

Dengan mengusung tema kreatif, kompeten, dan peduli, Musda DPD Asita DKI Jakarta dihadiri DPP Asita Pusat, Ditjen Perhubungan Udara, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Pariwisata, serta pemerhati pariwisata Indonesia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Musda DPD Asita Jakarta kali ini bukan hanya sekedar membahas langkah kerja para anggota, namun juga diadakan pemilihan ketua dan pengurus periode 2016-2021 oleh lebih dari 200 orang peserta.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru SP1, Warga Kalijodo Sudah Bergegas Pergi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler