Petani Banyumas Tegaskan Tak Ada Kericuhan Saat Kunjungan Jokowi di GOR Satria

Minggu, 07 Januari 2024 – 05:42 WIB
Suasana di depan gerbang GOR Satria Purwokerto beberapa waktu lalu. Sejumlah petani membantah adanya kericuhan. Foto: source for jpnn

jpnn.com, BANYUMAS - Para petani di Kabupaten Banyumas membantah adanya kericuhan massa akibat gerbang GOR Satria Purwokerto ditutup untuk beberapa saat pada kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini.

Mereka berharap masyarakat tidak langsung percaya dengan informasi mentah, karena cendrung mengarah pada berita bohong atau hoaks.

BACA JUGA: Mentan Amran Dampingi Jokowi Kunjungi Pusat Perbelanjaan di Banyumas

Diketahui, sebuah video viral dengan mengarahkan narasi ricuh pada pertemuan akbar bimbingan petani penyuluh yang dihadiri Presiden Jokowi tersebut.

"Saya menyampaikan bahwa kejadian ricuh di GOR Satria adalah hoaks," tegas Marsudi, anggota Gapoktan Mina Usaha, Desa Karangsalam Kidul, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (6/1).

BACA JUGA: Jokowi dan Mentan Amran Hadiri Pembinaan Petani di Banyumas, Para Peserta Antusias

Marsudi menyampaikan pihaknya justru berterima kasih karena Presiden Jokowi memberikan bantuan, berupa penambahan pupuk subsidi.

Suyorto dari Gapoktan yang sama juga mengatakan informasi yang beredar di media sosial adalah berita bohong alias hoaks.

BACA JUGA: Panen Bawang Merah di Brebes, Mentan: Saya Senang Produksinya Semakin Baik

Dia mengatakan kejadian sebenarnya adalah mengatur masa agar keluar secara tertib, karena di saat bersamaan akan ada rombongan tamu VIP.

"Menyampaikan bahwa kejadian di pintu keluar GOR yang tidak bisa dibuka dan viral di media sosial adalah berita hoaks. Faktanya adalah acaranya sudah selesai dan pintu yang akan dibuka susah karena masuk ke dalam," tegas Suyorto.

Sebaliknya, para petani menyampaikan terimakasih karena Presiden Jokowi memutuskan menambah anggaran pupuk sebesar 14 triliun. Dengan begitu, Suyorto dan petani lainya bisa menanam dengan tenang hingga panen raya mendatang.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jokowi, karena sudah memberikan arahan dan bantuan kepada petani Banyumas," ucap Suyorto.

Kelompok Petani Armada 2 Kumbaran, Pardi mengatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Banyumas harus mendapat dukungan bersama, karena misi yang dibawa adalah memenuhi ketersediaan pupuk untuk masa tanam Januari ini.

Pardi juga menyampaikan terima kasih kepada aparat dari Kepolisian, TNI, dan Pemda atas pelaksanaan dan pengamanan dalam kegiatan tersebut.

"Jadi terkait adanya informasi kericuhan di pintu keluar pada saat selesai kegiatan, itu tidak benar dan hanya antusiasme masyarakat saja yang luar biasa," kata pria berusia 47 tahun iyu.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan regulasi pengambilan pupuk subsidi yang hanya menggunakan KTP.

Regulasi ini merupakan arahan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memutus kesulitan dan persoalan yang dihadapi petani.

"Jangan tambah kesulitan para petani, biarkan mereka berproduksi untuk kemajuan negeri. Pemerintah di bawah Presiden Jokowi hadir mencintai petani dengan berbagai kemudahan dan bantuan, termasuk kemudahan pengambilan dan tambahan anggran," tegas Mentan Amran. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler