Petani Cabai Gigit Jari di Musim Hujan

Minggu, 14 Januari 2018 – 06:59 WIB
Petani cabai memeriksa tanaman cabainya. Foto: Malut Post/JPNN

jpnn.com, BLITAR - Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini membuat petani cabai di Blitar, Jatim mengeluh.

Sebab guyuran hujan, cabai yang hendak dipanen banyak yang membusuk.

BACA JUGA: Pedas, Harga Cabai Naik Tiga Kali Lipat

Akibatnya, jumlah panen pun menurun dan terpaksa sebagian tanaman harus dicabut.

Kondisi ini diperparah harga jual cabai di petani dinilai rendah, hingga mereka terancam merugi pada musim ini.

BACA JUGA: Harga Sayur Mayur Merangkak Naik, Cabai Meroket

"Sekarang jumlah panen berkurang, sebagian banyak yang mati dan dicabut diganti dengan tanaman lain," ungkap Saiful, petani cabai.

Menurut Saiful, harga cabai mulai menurun sejak sebulan terakhir.

BACA JUGA: Jelang Pergantian Tahun, Harga Cabai Tembus Rp 34 Ribu

Saat ini per kilogram harga cabai keriting dari petani Rp 25 ribu per kilogram.

Harga seperti ini tidak setara dengan produksinya, pupuk dan bibitnya mahal.

Saat ini di wilayah Kecamatan Udanawu terdapat lebih 100 hektar tanaman cabai mengalami nasib yang sama.

Tak sedikit di antara petani yang mencabuti tanaman cabai mereka dan menggantinya dengan tanaman polowijo yang tahan dengan musim penghujan.

"Saya berharap musim penghujan segera berakhir dan harga cabai kembali naik ,jika harga terus menurun membuat kami merrugi," ujarnya. (end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai Kualitas Super Rp 40 Ribu per Kilogram


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler