jpnn.com, KENDARI - Petani padi di desa Linonggasai, Sulawesi Tenggara panen padi di tengah harga gabah yang tinggi. Pada hari ini petani di desa Linonggasai baru memasuki waktu panen padi.
Luas yang dipanen hari ini 27 ha dari hamparan 250 ha. Panen dihadiri Peneliti BPTP Sultra, TNI, Kepala Desa Lijonggasai dan kelompok tani.
BACA JUGA: Petani Pangandaran Senang, Kini Bisa Panen Tiga Kali Setahun
Pada kawasan ini padi diusahakan ditanami dengan IP 250%. Keberhasilan menanam padi pada wilayah tersebut didukung dengan ketersediaan jaringan irigasi yang baik.
Produktivitas yang di capai berkisar 4 - 5 ton. Zainudin, petani desa Linonggasai mnyatakan bahwa produktivitas yang dicapai cukup baik.
BACA JUGA: Petani Bersorak, Tapanuli Panen Padi Hingga Februari
"Meskipun masih ada serangan hama dan penyakit tanaman terutama penggerek batang," ujar Zainuddin.
Kepala Desa Linonggasai L. Tuduan menyatakan sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memprogram peningkatan produksi padi serta stabilisasi harga panen.
BACA JUGA: Pasokan Padi di Kendal Dipastikan Masih Aman
"Sehingga petani bisa menikmati harga yang baik saat ini yang mencapai Rp. 4.700 per kg terima di sawah," ujar Tuduan.
Menurut mereka harga ini sudah yang paling tinggi diterima selama mereka mengusahakan padi.
Babinsa desa Linonggasai Sertu Gondong M. Afandi yang telah mendampingi program Upsus padi sawah mnyatakan bahwa keberhasilan petani dalam berusahatani karena petani cukup kompak dalam hal waktu penanaman sehingga bisa panen pada waktu yang tepat
Kepala BPTP Sultra menyatakan bahwa produksi yang dicapai petani di wilayah ini masih memungkinkan ditingkatkan melalui penggunaan benih unggul varietas baru diantaranya varietas inpari 43 yang produktivitasnya bisa mencapai 9 ton per ha. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laren, Gudang Pangan Penyelamat Paceklik di Lamongan
Redaktur & Reporter : Natalia