jpnn.com, JAKARTA - CEO Reputed Agriculture for Development Stichting and Foundation, Putri Ernawati Abidin mengatakan ubi jalar berkualitas akan memiliki daya saing yang kuat apabila dijual di pasar internasional.
Menurutnya, penggunaan bibit unggul ubi jalar akan menghasilkan hasil panen yang berkualitas.
BACA JUGA: 6 Manfaat Ubi Jalar yang Luar Biasa, Silakan Dicoba
“Berdasarkan pengalaman, yang harus diperhatikan adalah dimulai dari pertanamannya bahwa pengetahuan untuk menggunakan bibit unggul itu sangat penting sekali,” kata Putri dalam diskusi daring, beberapa waktu lalu.
Putri berbagi pengalaman pada acara yang digelar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan).
BACA JUGA: 4 Khasiat Rutin Konsumsi Daun Ubi Jalar Rebus, Penyakit Kronis Ini Langsung Ambrol
Dia mengatakan penggunaan bibit unggul ubi jalar akan membuat hasil panen bebas penyakit tanaman, seperti serangan virus dan hama.
Ubi hasil panen, kata Putri, bukan hanya memiliki ukuran yang baik, tetapi juga berkualitas.
BACA JUGA: Menurunkan Asam Urat, Ini 8 Manfaat Konsumsi Daun Ubi Jalar untuk Kesehatan
“Ini sangat perlu diperhatikan. Good Agricultural Practices, gunakan pathogen free planting materials,” kata dia.
Selain penggunaan bibit unggul ubi jalar, dia menyarankan agar para pelaku usaha lebih berhati-hati dalam menyeleksi umbi hasil panen sebelum dikemas.
Ketika hendak mengemas, perlu dipastikan apakah umbi-umbi itu mulus atau tidak.
“Kadang-kadang ada tanda bulat-bulat lingkaran. Itu adalah serangan dari millipedes (kaki seribu/ luing/ wuling) atau nematodes (nematoda, sejenis cacing parasit),” katanya.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman ketika di Afrika, banyak umbi asal benua tersebut tidak layak ekspor karena rusak dalam perjalanan.
Ubi tidak layak dikomersialkan di pasar Eropa. Hal itu terjadi karena budi daya ubi jalar tersebut tidak menggunakan bibit unggul.
“Tidak hanya size (ukuran), tetapi benar-benar good quality of the roots. Itu sangat penting. Itu yang harus kita perhatikan (bila akan ekspor),” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi mengatakan ubi jalar adalah komoditas pangan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan dari aspek budi daya maupun hilirisasi. Ubi jalar bisa menjadi salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia.
Ditjen Tanaman Pangan Kementan melalui stimulan bantuan pemerintah mengalokasikan pengembangan budi daya ubi jalar di lahan seluas 2.000 hektare di beberapa lokasi di Indonesia pada tahun ini. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi