jpnn.com, PURBALINGGA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memerintahkan kepada petani untuk memaksimalkan alat mesin pertanian (alsintan) yang diberikan pemerintah.
Dia tak mau melihat ada mesin yang menganggur. Hal itu dikarenakan banyak manfaat dari penggunaan mesin, seperti menurunkan biaya olah lahan hingga 30 persen.
BACA JUGA: Maksimalkan Alsintan : Jangan Biarkan Lahan Tidur
"Dulu proses tanam satu hektare butuh 25 orang. Sekarang hanya pakai rice transplanter," kata dia di hadapan petani di Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (8/5).
Sebelum menggunakan mesin, petani kata dia bisa menghabiskan waktu lima hari untuk olah tanam. Tapi dengan mesin, petani hanya butuh waktu tiga jam untuk mengolah satu hektare lahan.
BACA JUGA: Program Bekerja Kementan Menginspirasi Bupati Purbalingga
Kemudian manfaat lain dari alsintan itu bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP). Dulu ketika masih menggunakan kerbau, petani hanya bisa satu kali tanam dalam setahun, kini bisa meningkat tiga kali lipat.
“Bahkan empat kali dalam setahun,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kementan Luncurkan Program Bekerja di Purbalingga Â
Untuk itu, dia meminta jangan sampai mesin bantuan itu dibuat menganggur.
“Jangan dikit-dikit istirahat, harus bekerja, kalau capek pinjamkan ke kelompok tani lain,” tambah dia.
Lulusan Universitas Hasanuddin Makassar ini mengingatkan, pemanfaatan alsintan mampu menghemat anggaran dan menggenjot produksi setara Rp 316 triliun. Itu mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2015 sampai sekarang telah mengucurkan bantuan 300 ribuan unit alsintan. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Sebut Kerja Pemerintahan Jokowi â JK Setara 70 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi