Petani Milenial Ini Kembangkan Usaha Agribisnis di Masa Pandemi COVID-19, Omzetnya Wow

Kamis, 16 April 2020 – 07:30 WIB
Ichwan, petani milenial asal Sampang, Madura. Foto: humas BPPSDMP Kementan

jpnn.com, SAMPANG - Virus Covid 19 makin meluas di berbagai wilayah Indonesia. Masyarakat seketika melakukan kewaspadaan terhadap COVID-19 dengan berdiam diri di dalam rumah. Namun tidak halnya dengan aktivitas para petani kita.

Seperti arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa sektor pertanian menjadi harapan, tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid 19.

BACA JUGA: Petani Pengusaha Milenial Ini Raup Omzet Rp 100 Juta Sebulan di Tengah Pandemi COVID-19

"Tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian," tegas SYL.

Untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat Indonesia, petani justru semangat melakukan kegiatan agribisnis sesuai potensi di wilayahnya. Sebagaimana yang dilakukan Ichwan, petani kacang asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

BACA JUGA: Duta Petani Milenial Kementan RI Sigap Menghadapi Covid-19

Walaupun dengan tetap menjaga jarak dan mengurangi interaksi saat di luar rumah sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19, tidak memengaruhi hasil produksi dan distribusi.

Adanya pandemi Covid 19 ini justru Ichwan menangkap peluang bisnis. Ichwan yang sebelumnya mengikuti pelatihan kewirausahaan bagi petani milenial di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, betul-betul mengaplikasikan ilmu yang didapatnya.

BACA JUGA: Startup Bertambah, Bukti Kementan Serius Percepat Regenerasi Petani

Ia tidak hanya sekadar menanam, tetapi juga berbisnis mengolah kacang menjadi bumbu pecel hingga memasarkannya dengan cara yang modern dan inovatif yaitu menggunakan strategi pemasaran secara online dan cash on delivery (COD) melalui aplikasi Djontor di wilayah Kabupaten Sampang.

“Saat ini orang membatasi keluar rumah, tapi orang tetap mencari kebutuhan pangannya, saya langsung berpikir, hasil produksi saya banyak dan melimpah kenapa tidak sekalian saya olah kacang untuk menjadi bumbu pecal bahan pelengkap yang praktis dan cepat saji," ujar Ichwan.

Gencarnya promosi yang dilakukan, kini telah mampu merambah pasar mulai dari Surabaya, Bogor hingga Kalimantan dengan omzet yang tidak sedikit, bahkan hingga bulan April ini omzetnya naik 300 persen .

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga menambahkan di masa pandemi Covid19, petani adalah pejuang untuk melawan Covid-19. “Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi”, ujar Dedi.

Usaha agribisnis masih terbuka luas bagi generasi milenial dan mampu membuka lapangan kerja. “Semangat untuk mau belajar dan kreativitas dengan memanfatkan peluang adalah modal penting kesuksesan sebuah usaha,” tutur Dedi.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler