Petani Sidrap Panen Dua Kali Lipat

Senin, 11 Oktober 2021 – 18:51 WIB
Petani di Kabupaten Sidrap merasakan manfaat program yang digulirkan Kementerian Pertanian. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SIDRAP - Sulawesi Selatan (Sulses) menjadi salah satu daerah prioritas program Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP). Hal tersebut tak lepas dari potensi sektor pertaniannya yang amat besar untuk sejumlah komoditas.

Sejak pertama kali digulirkan hingga sekarang, program IPDMIP berhasil meningkatan kualitas SDM para petani Sulses.

BACA JUGA: Warga Surabaya Diimbau Waspada Aksi Perampasan dengan Modus Ini, Korbannya Anak-Anak

Seperti halnya terlihat di Desa Tellang Kulo Maddenra, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Kabupaten Sidrap Ibrahim mengatakan sejumlah program turunan IPDMIP seperti sekolah lapang (SL) Daerah Irigasi dan PLEK (Program Literasi Keuangan), mampu mendongkrak hasil panen para petani.

BACA JUGA: Jambret Dikepung Warga Tambora, Beginilah Jadinya

"Tanggal 30 September kemarin kami melaksanakan panen raya, luar biasa hasilnya," ujar Ibrahim melaui keterangan tertulisnya, Senin (11/10).

Ibrahim menjelaskan panen yang dilakukan di lokasi SL DI persisnya daerah Tellang Kulo, meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 3,3 ton per hektare.

BACA JUGA: Kementan Bakal Bangun Sentra Jagung Besar-besaran di 3 Daerah Ini

"Hasil ubinannya 5,4 killogram atau setara 8,6 ton per hekatre. Kenaikannya tinggi," beber dia.

Ibrahim bersyukur bahwa Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terus berkomtimen meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para petani.

"Kami yakin jika SDM dan kompetensi petani meningkat, ini akan berdampak terhadap penghasilan mereka. Semoga apa yang dicita-citakan Pak Menteri (pertanian) terealisasi, petani kita lebih sejahtera," tutup Ibrahim.

Sementara, Mentan Syahrul Yasin Limpo optimistis kegiatan IPDMIP berjalan maksimal dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.

“Dengan IPDMIP, kami akan menggenjot produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi. Diharapkan pendapatan petani naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat,” kata Syahrul.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu.

"Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi.

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi. (rhs/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler