Peternak Ayam Lokal Babak Belur Dihantam Kebijakan Impor, Politikus PKS Bereaksi Begini, Menohok

Senin, 10 Mei 2021 – 08:02 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Dapil Sulawesi Selatan II Andi Akmal Pasluddin. Foto: FPKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah mengantisipasi dampak masuknya komoditas daging ayam impor terhadap peternak ayam lokal.

"Pemerintah jangan jadi penonton saja melihat peternak ayam lokal babak belur," ujar Andi Akmal dalam keterangan pers belum lama ini.

BACA JUGA: Jumlah Petani Bertambah 8 Juta Orang, Andi Akmal PKS Bereaksi Begini

Menurut Akmal, daging ayam impor akan masuk tanah air akibat Indonesia kalah melawan Brasil dalam sengketa perdagangan di WTO.

Akmal mengatakan meski importasi daging ayam dari Brasil tertunda karena Indonesia masih mengupayakan banding, namun antisipasi maksimal mesti segera disiapkan.

BACA JUGA: Reaksi Andi Akmal Soal Impor Pangan Meningkat dan Produksi Perikanan Terganggu

Dia menyebut buntut dari kekalahan Indonesia dari Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) beberapa tahun lalu ini dampaknya sangat panjang terhadap tumbuh kembangnya peternakan ayam lokal.

“Kita semua menanti Intervensi Pemerintah Jelang Banjir Daging Ayam dari Brasil. Akan ada dampak besar bagi peternak lokal. Dampak paling buruk adalah Peternak Ayam Terancam Bangkrut Gegara Impor dari Brasil ini,” ungkap Akmal.

BACA JUGA: Ketua DPD RI: Ini Jadi Ancaman Bagi Peternak Ayam Lokal

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan persaingan harga akan menjadi sumber utama kalah bersaingnya peternak ayam lokal dengan ayam dari brasil.

Menurut Akmal, perbedaan harga cukup signifikan di mana per kilogram, produksi daging ayam dari Brasil sekitar Rp 14.500 saja, sedangkan harga produksi daging ayam di tanah air dapat mencapai Rp 20.000.

Pakan menjadi kunci utama terhadap pengaruh harga total produksi karena 60 persen biaya dari komponen ini.

“Tantangan jangka panjang adalah bagaimana menyiapkan infrastruktur produksi ayam mulai dari penyiapan bibit DOC, pakan, kandang dan proses pembesaran lain hingga pascapanen menjadi efisien dengan produktivitas yang tinggi,” ujar Akmal.

Menurut Akmal, persoalan harga pada persaingan harga ayam dapat diatasi. Peternak untung, konsumen dapat gembira dengan harga daging ayam terjangkau dari produksi dalam negeri. Namun, dalam jangka pendek ini, bagaimana upaya pemerintah untuk dapat melindungi dan membantu para peternak ayam rakyat yang akan menghadapi serangan importasi daging ayam ini.

Politikus PKS ini meminta agar pemerintah dalam waktu dekat dapat serius membangun industri pakan nasional untuk berbagai kebutuhan peternakan tanah air. Sumber daya bahan baku negara ini sangat baik untuk memasok pakan peternakan, hanya saja bagaimana industrinya dapat terbangun dengan baik untuk memenuhi peternakan skala industri.

Akmal mengingatkan kepada pemerintah bahwa sesungguhnya industri peternakan ayam di Brasil dapat menghasilkan daging ayam melimpah dengan harga murah itu akibat campur tangan pemerintahnya.

Menurut Akmal, banyak subsidi diberikan dan ketika produksi melimpah, negaranya campur tangan untuk menampung produksinya dengan stabilitas harga di tingkat petaninya.

Dia menilai hingga saat ini belum mendengar intervensi pemerintah terhadap regulasi tata niaga ayam yang menguntungkan peternak ayam dalam mengantisipasi masuknya daging ayam dari Brasil ini.

“Begitu juga regulasi terhadap tata niaga pakannya yang dibiarkan natural sehingga lonjakan harga pakan terus terjadi,” ujar Andi Akmal.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler