jpnn.com, MADURA - Para peternak sapi di Sentra Sapi Madura berhati-hati terhadap meluasnya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur.
Karena itu, mereka memberikan jamu khusus madura untuk menguatkan imun tubuh hewan agar sehat dan kuat.
BACA JUGA: Kementan Optimistis Indonesia Segera Bebas PMK, Vaksin Buatan Pusvetma Siap Diproduksi
Jamu itu terbuat dari rempah bahan alami, seperti kunyit dan madu.
Salah satunya dilakukan KH Ilzamuddin yang mengembangkan 72 ekor sapi di area pondok pesantrennya.
BACA JUGA: Terjangkiti PMK, Satu Sapi Mati
Kiai muda tersebut mengembangkan pakan ternak dengan teknologi pakan modern dan khusus kesehatan dengan didampingi puskeswan.
Ilzamuddin memberikan tip agar kesehatan sapi tetap terpantau melalui tenaga medis. Caranya terus berkonsultasi dengan dokter hewan di puskeswan.
BACA JUGA: Puskeswan di Berbagai Daerah Aktif Bergerak Tangani Wabah PMK
"Terutama kami harus menjaga kebersihan kandang agar tetap bersih. Saya juga membatasi tamu yang masuk ke kandang untuk mencegah PMK," ujar Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Pengurus Cabang Kabupaten Pamekasan itu, Sabtu, (28/5).
Ilzamuddin mengatakan, perlu disertai doa agar dijauhkan dari wabah PMK.
Salawat dan doa merupakan tradisi warga Madura dalam menghadapi berbagai persoalan bala, utamanya yang berkaitan dengan hajat banyak orang.
"Doa dan salawat ini menolak bala atau wabah. Manusia tidak cukup usaha nyata, tapi juga harus disertai doa," kata Ilzamuddin.
Menurut Ilzamuddin, upaya nyata pemerintah dalam menangani PMK sejauh ini berjalan maksimal.
PCNU mendukung kebijakan dan aturan lalu lintas hewan.
Ilzamuddin menuturkan, semua orang yang dengan sengaja melanggar aturan PMK harus ditindak tegas karena merugikan banyak orang.
"Mari, kita sama-sama menjaga situasi ini agar tetap kondusif. Jangan sampai ada yang melanggar aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Misalnya, setiap warga Madura tidak boleh mendatangkan sapi dari Jawa, terutama sapi yang kena PMK," katanya.
Dia mendukung pemerintah membatasi lalu lintas ternak dari daerah wabah agar tidak merusak sapi madura yang karakteristiknya khas. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi