Puskeswan di Berbagai Daerah Aktif Bergerak Tangani Wabah PMK

Sabtu, 28 Mei 2022 – 16:37 WIB
Petugas dari Kementan melaksanakan tes PCR bagi hewan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Mentan SYL mengungkap tiga strategi untuk menghadapi PMK. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA BARAT - Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) sebagai garda terdepan dalam peningkatan kesehatan hewan terpadu di tiap kecamatan selalu siap melayani masyarakat, khususnya memperkuat penanganan wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan ternak.

Contohnya seorang petugas kesehatan hewan, Nandan Iskandar bersama tim dari Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi di Puskeswan Surade telah berupaya keras di lapangan dalam pelayanan kesehatan hewan.

BACA JUGA: Jelang Lebaran Iduladha, Kementan Lakukan Pengawasan Terhadap Hewan Ternak

Khusus ternak yang berisiko tertular, tim kesehatan sudah memberikan vitamin A, D, dan E pada sapi milik para peternak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Pemberian vitamin tersebut bertujuan meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh ternak di tengah penyebaran PMK yang sedang terjadi," kata Nandan yang juga anggota Paramedik Veteriner Indonesia (PAVETI) DPD Jawa Barat.

BACA JUGA: Kementan Optimistis Indonesia Segera Bebas PMK, Vaksin Buatan Pusvetma Siap Diproduksi

Nandan juga menyampaikan Tim Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi secara aktif melaksanakan layanan kesehatan terhadap ternak rentan sebagai upaya #SiagaPMK agar penyebaran penyakit dapat dicegah dengan meningkatkan kesehatan ternak di wilayahnya.

Senada dengan Bahrin Noor di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menceritakan tim Puskeswan Bakarung, Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga telah melakukan surveilan PMK dengan melakukan pemeriksaan tanda klinis pada kambing milik para peternak di Desa Taniran, Kecamatan Angkinang.

“Kami secara aktif melaksanakan monitoring ke peternakan rakyat ditengah penyebaran PMK yang sedang marak terjadi," ujar Bahrin.

Dia mengemukakan tim dinas juga melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) sebagai bagian dari #SiagaPMK kepada para peternak, terutama dalam mengamati tanda klinis pada ternak yang dipelihara.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan disebutkan bahwa Puskeswan melakukan tugas utama sebagai ujung tombak kesehatan hewan yang strategis dalam mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas).

“Dari data per Januari 2022 lalu, Indonesia memiliki 1.588 unit Puskeswan yang tersebar di seluruh Indonesia dan ada 89,7 persen kabupaten/kota yang memiliki Puskeswan," ucap Nasrullah.

Nasrullah mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, peran Puskeswan harus dioptimalkan untuk menekan penularan wabah PMK. di antaranya melalui penularan kontak langsung antarhewan ke hewan atau manusia ke hewan.

Tidak hanya itu, Puskeswan juga mampu mendekatkan peternak dengan petugas kesehatan hewan sehingga penanganan PMK bisa dilakukan lebih dini.

“Kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten terus ditingkatkan. Kami juga terus melakukan updating perkembangan penanganan PMK dan ini tidak luput dari peran serta Puskeswan di berbagai daerah,” ujar Nasrullah. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler