PETI Bahayakan Transportasi di Sungai Barito

Minggu, 13 September 2009 – 00:50 WIB

PURUK CAHU – Akibat penambangan emas tanpa izin (PETI) dijalur Sungai Barito, di tengah sungai yang menjadi salah satu urat nadi perekonomian warga Kabupaten Murung Raya itu bermunculan tumpukan batu kerikilAdanya tumpukan material tersebut dinilai sangat membahayakan transportasi di Sungai Barito.

Kondisi itu mendapat sorotan Bupati Murung Raya, Willy M

BACA JUGA: Imigran Gelap Mengeluh Tak Dapat Makan

Yoseph
Setelah melihat secara langsung kondisi Sungai Barito, pejabat nomor satu di kabupaten paling utara Kalteng ini mengaku sangat prihatin, karena sangat berbaya bagi pengguna transportasi sungai

BACA JUGA: Jalur Mudik Selatan Minim Penerangan

Keprihatinan itu disampaikan bupati, ketika melakukan safari Ramadan di Kelurahan Tumbang Kunyi, Kecamatan Sumber Barito dan di Tumbang Lahung, Kecamatan Permata Intan belum lama ini. 

Menurutnya, sarana transportasi di Sungai Barito, baik speed boat maupun perahu kelotok cukup mengalami kesulitan melintas
Belum lagi, kata dia, jarak pandang yang terbatas karena kabut asap cukup tebal dan kondisi alur Sungai Barito yang sedang surut yang ditambah maraknya penambangan ilegal oleh masyarakat sepanjang Sungai Barito semakin menambah resiko

BACA JUGA: Pilot Nomad Dirujuk ke Surabaya



“Kondisi seperti yang kita lihat sangat membahayakan masyarakat pengguna transportasi sungaiBayangkan, karena terbatasnya jarak pandang akibat kabut asap, speedboat yang kita tumpangi atau kendaraan air lainnya bisa menabrak tali-tali besar, yang melintang dan batu yang muncul di tengah sungai,” ucap bupati.

”Bagaimana kita ingin meningkatkan kesehatan dan membuat masyarakat cerdas, jika sumber air untuk kebutuhan masyarakat tercemar bahan kimia,” tambahnya.

Selain berdampak kepada kesehatan masyarakat, kata bupati,  dampak lingkungan lainnya adalah berubahnya struktur alur sungai dan terjadinya pendangkalan pada titik-titik yang sebelumnya aman untuk dilewatiOleh karena itu, Bupati memerintahkan kepala Dinas Pertambangan Dan Energi segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk menertibkan maraknya PETI di Sungai Barito.

”Saya sudah gerah dengan aktivitas PETI di daerah iniOleh karena itu harus segera ditertibkan, baik yang beroperasi di sungai maupun di daratHarus ada tim terpadu untuk mengatasi hal iniSosialisasi dan imbauan telah dilakukan cukup lama, dan semuanya sudah harus tertib di bulan Agustus 2010, tidak ada tawar menawar,” tegas bupati.

Di sela-sela pertemuan dengan masyarakat, bupati mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, pada saat melakukan perjalanan dan menggunakan lampu kendaraan khususnya jika melintasi Sungai Barito(irw/JPNN/ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tembak Dua Penambang Liar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler