Petinggi F1 Ogah Turuti Keinginan Ferrari

Rabu, 13 Desember 2017 – 01:19 WIB
Driver Ferrari, Sebastian Vettel saat pit stop di GP Inggris. Foto: AFP

jpnn.com, LONDON - Sejak Formula 1 berganti pemilik, berbagai kritikan terhadap penyelenggaraan dan visi masa depan balapan jet darat itu terus mengalir.

Tim legendaris seperti Ferrari sudah menebar ancaman bakal mundur jika regulasi baru nanti dinilai merugikan.

BACA JUGA: Pesimistis Kejar Schumacher, Hamilton Incar Rekor Fangio

Ancaman yang tampaknya hanya akan bertepuk sebelang tangan.

Sporting Director F1 Group Ross Brawn mengaku tidak akan menuruti semua keinginan pabrikan Italia tersebut.

BACA JUGA: Proyek Infrastruktur Angkat Penjualan Truk Berat

Saat ini, Brawn dan semua pihak terkait sedang merancang regulasi yang bakal berlaku mulai 2021.

Salah satu yang paling penting adalah menentukan spesifikasi mesin yang bakal menggantikan mesin V6 Turbo Hybrid saat ini.

BACA JUGA: Diler Resmi Mercedes-Benz Perkuat Layanan Purnajual

Dalam prosesnya, ternyata Ferrari tidak happy dengan rancangan yang sejauh ini sedang digodok.

Brawn mengaku kaget dengan reaksi Ferrari tersebut. Apalagi, menurutnya, dalam rangkaian pertemuan yang melibatkan perwakilan tim, semua keputusan diambil dengan suara bulat.

''Saya pikir semuanya sudah berada di jalur yang tepat,'' ucapnya kepada Auto Bild.

Dia mencontohkan tentang visi mesin baru yang lebih terjangkau, sederhana, dan punya suara spektakuler. Upaya F1 kembali mengambil hati para fans.

Sejatinya, bukan hanya Ferrari yang menyatakan ketidaksenangan dengan draf regulasi mesin baru tersebut.

Mercedes dan Renault juga mengungkapkan kegalauan mereka tentang masa depan F1.

Bahkan, team principal Mercedes Toto Wolff pernah berseloroh, mulai merindukan tangan dingin F1 Supremo Bernie Ecclestone.

Ferrari punya peran besar dalam sejarah F1. Sejak balapan itu dimulai pada 1950, skuat Kuda Jingkrak tidak pernah satu musim pun absen dari grid F1.

Karena itu, Ecclestone pernah mengatakan bahwa membuat Ferrari nyaman dan bertahan adalah hukumnya wajib.

Bahkan, di era kekuasaan Ecclestone, Ferrari selalu mendapatkan penghasilan lebih besar dari hasil keuntungan F1 per musim.

Brawn memahami Ferrari adalah bagian penting dari F1. Karena itu dia juga menyatakan bahwa F1 tidak ingin kehilangan tim yang bermarkas di Maranello tersebut.

''Tapi, setiap kemitraan pasti ada batasnya. Tidak bisa semua keinginan kami turuti. Jadi ini tentang apa yang bisa diterima Ferrari dan apa yang bisa kami terima,'' tukas mantan Bos tim Mercedes tersebut.

Karena itu, F1 akan terus mencari win-win solution untuk mempertemukan semua kepentingan. (cak/ady)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Mercedes-Benz Mulai Pulih


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler