Petinggi Partai Terlibat Jual Beli Anak Ratusan Juta

Kamis, 02 Maret 2017 – 21:53 WIB
Ilustrasi anak.

jpnn.com - jpnn.com - Nama partai yang digawangi Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi kini tercoreng.

Salah seorang anggota Bharatiya Janata Party (BJP) ditangkap karena terlibat perdagangan manusia.

BACA JUGA: TKI Terindikasi Korban Perdagangan Orang Dipulangkan

Sekjen BJP di Negara Bagian Bengala Barat Juhi Choudhury diduga ikut andil dalam penjualan anak-anak secara ilegal untuk diadopsi orang asing.

Dia ditangkap pada Selasa malam (28/2).

BACA JUGA: Lili: Tujuh Anak Panti Tewas Dijemput Malaikat Maut

"Dia telah dijerat beberapa pasal KUHP India, termasuk kecurangan, perdagangan, dan eksploitasi," ujar Dirjen Departemen Investigasi Kriminal Bengala Barat Rajesh Kumar.

Kepolisian melakukan penyelidikan sejak Juni tahun lalu. Tepatnya setelah mendapatkan laporan adanya perbedaan data di otoritas kesejahteraan anak.

BACA JUGA: Ini 45 TKI Korban Perdagangan Orang Temuan Timwas DPR

Berdasar penyelidikan itulah, terungkap bahwa pusat adopsi Bimala Sishu Griha telah melakukan praktik jual beli anak-anak.

Usia anak yang diperjualbelikan mulai 6 bulan hingga 14 tahun.

Mereka dijual dengan rentang harga USD 12 ribu-USD 23 ribu (Rp 160,3 juta-Rp 307,3 juta).

Para pembeli berasal dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Asia.

Mereka mengadopsi anak-anak tersebut dengan cara ilegal.

Anak-anak yang sudah dibeli dibawa ke negara pengadopsi masing-masing.

"Setidaknya sudah 17 anak-anak yang dijual. Mereka dilaporkan telah dikirim ke Prancis, AS, Spanyol, dan Singapura," ungkap Kumar.

Kepala Bimala Sishu Griha Chandana Chakraborty ditangkap bulan lalu.

Dialah yang berkoar bahwa Choudhury terlibat dalam bisnis hitam tersebut bertahun-tahun.

Tidak diketahui bagaimana proses adopsi ilegal tersebut bisa berlangsung tanpa ada petugas yang curiga. (AFP/sha/c14/any/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Razia di Hotel Mesum, Polisi Ungkap PSK Anak


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler