jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tito Karnavian hingga Sabtu 5 Februari 2022 belum memberikan klarifikasi apapun terkait alasan penarikan seluruh dokumen SK Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Ende Tahun 2019-2024.
“Sejak peristiwa penarikan seluruh Surat Mendagri, Salinan dan Petikan SK Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Ende Tahun 2019-2024 dari Gubernur NTT, tanggal 27 Januari 2022, Tito Karnavia belum memberikan klarifikasi,” ujar Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus, Minggu (6/2/2022).
BACA JUGA: Soal Pemilihan Wakil Bupati Ende, Petrus Sebut Mendagri Tito Plintat-plintut
Padahal, menurut Petrus, klarifikasi itu merupakan kewajiban Mendagri sebagai bentuk akuntabilitas publik, sesuai Undang-Undang dan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik.
Sebab, Mendagri bersikap inkonsisten yaitu semula menolak berkas Permohonan Pengesahan, kemudian mengeluarkan SK Pengesahan, tetapi kemudian berubah sikap menarik kembali Surat Salinan dan Petikan SK Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Ende.
BACA JUGA: Soroti Pelantikan Wakil Bupati Ende, Petrus: Gubernur NTT Lakukan Akrobatik Politik
Sebagai seorang Mendagri, kata Petrus, watak anomali dan ambigu dalam tata kelola pemerintahan bisa melahirkan instabilitas, apalagi terkait urusan Pilkada.
Menurut Petrus, menarik kembali SK Pengesahan Pengangkatan berarti membatalkan pelantikan, namun pada saat yang sama, Mendagri membiarkan Gubernur NTT melantik Wakil Bupati Ende.
BACA JUGA: Viral Pengumuman TNI & Polri Gelar Razia Masker, Denda Rp 250 Ribu, Oalah Ternyata
“Ini memberi pesan kuat bahwa persoalan Wakil Bupati Ende, hanya soal dua pribadi dan diselesaikan antar-dua pribadi Tito Karnavian dan Viktor B Laiskodat (Gubernur NTT), dan ini namanya pembodohan publik NTT,” tegas Petrus.
Selanjutnya, Petrus mengungkap enam fakta kontroversi Sikap Mendagri dan Gubernur NTT dalam pengesahan pengangkatan dan pelantikan wakil bupati Ende sebagai berikut:
1. Kemendagri melalui ULA (Unit Layanan Administrasi) Kemendagri, tanggal 22 November 2021 mengumumkan bahwa "Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Ende belum dapat diproses dikarenakan belum dilampirkan usulan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Pengusung, dengan menunjuk dasar hukumnya.
2. Mendagri mengeluarkan SK Mendagri Nomor : 132.53-67 Tahun 2022, Tanggal 19 Januari 2022 Tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (meskipun SK DPP Gabungan Partai Politik Pengusung tidak dipenuhi).
3. Surat Mendagri Nomor: 132.53/879/OTDA tanggal 25 Januari 2022, Hal Penyampaian Salinan dan Petikan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 132.53-67 Tahun 2022, tanggal 19/1/2022 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur.
4. Dirjen OTDA atas nama Mendagri, dengan Surat No.:132.53/879 /OTDA, tanggal 25/1/2022, telah menyampaikan Salinan dan Petikan SK. Mendagri, tanggal 25/1/2022, kepada Gubernur NTT, bahwa : "telah ditetapkan SK Mendagri Nomor: 132.53-67 Tahun 2022, Tanggal 19/1/2022", Tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur, agar ; a. Melaksanakan Pelantikan Wakil Bupati Ende Terpilih an. Sdr. Erikos Emanuel Rede sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan, b. Menyiapkan Laporan dan Berita Acara Pelantikan kepada Menteri Dalam Negeri Cq. Dirjen OTDA.
5. Dirjen OTDA a/n. Mendagri dengan Surat No: 132.53/956/OTDA, tanggal 27/1/2022, kepada Gubernur NTT menegaskan setelah menelusuri dan mencermati kembali dari sisi formil dan prosedural SK Mendagri Nomor 132.53-67 Tahun 2022, tanggal 19 Januari 2022, Mendagri "menarik Kembali" Surat Mendagri Nomor : 132.53/879/ OTDA, tanggal 25/1/2022, dan Keputusan Mendagri Nomor : 132.53-67 Tahun 2022, tanggal 19 Januari 2022, untuk perbaikan sebagaimana mestinya.
6. Beredar Undangan dari Gubernur Provinsi NTT, tanggal 27/1/2022, untuk menghadiri Acara Pengambilan Janji Jabatan dan Pelantikan Wakil Bupati Ende, pada Hari Kamis, Tanggal 27/1/2022, Waktu: Pukul 19.00 WITA, Tempat Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, dan pada Pukul 19.00 WITA, Gubernur NTT melantik dan mengambil Janji Jabatan Wakil Bupati Ende, setelah seluruh Surat dan SK Mendagri dinyatakan ditarik kembali.
Dari enam fakta tersebut, Petrus berkesimulan Pelantikan Wakil Bupati Ende tidak sah dengan segala akibat hukumnya, termasuk tidak boleh bertindak mengatasnamakan diri Wakil Bupati Ende.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Friederich