jpnn.com - JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan salah satu petugas keamanan Bandar Udara Sultan Badaruddin II Palembang, Sumatra Selatan Ki Agus Muhamad Iqbal sebagai saksi dalam kasus dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, (27/3).
Dalam pemeriksaan itu, Jaksa berusaha menelusuri uang Rp 2 miliar yang diduga milik Wali Kota Palembang Romi Herton yang akan diberikan pada Akil.
BACA JUGA: Wali Kota Palembang dan Istri jadi Saksi di Sidang Akil Mochtar
Iqbal yang bersaksi untuk mantan Ketua MK Akil Mochtar, menyebutkan, dirinya memang menemukan uang Rp2 miliar dari X-ray milik penumpang pada 10 Mei 2013.
"Waktu saya tanya travel bag berisi uang itu saya bertanya dan ada seseorang yang menjawab. Saya tanya uang itu untuk apa sebanyak itu, pria itu menjawab, uang untuk beli alat berat," ujar Iqbal dalam sidang.
BACA JUGA: Andai Berkuasa, Wiranto Tak Akan Usik KPK
Iqbal mengaku penemuan tas berisi Rp2 miliar uang itu kemudian dilaporkan pada komandan regunya. Dari komandannya diketahui bahwa pembawa tas itu adalah Sekda Kota Palembang, Uchok Hidayat.
Menurutnya, Uchok tetap diperkenankan berangkat. Rombongan Uchok sendiri terdiri dari 4 orang pria. Iqbal mengaku tak kenal tiga orang lainnya.
BACA JUGA: Ragukan Polri Bisa Netral di Pemilu
"Setelah itu saya tidak tahu lagi, karena saya kembali menjaga X-Ray. Dan regu saya yang amankan itu," ujar Iqbal.
Selain ke Iqbal, jaksa juga menanyakan hal yang sama ke petugas keamanan Bank BPD Kalbar Heri Purnomo. Pada tanggal yang sama,Heri mengaku mendatangi kantor BPD Kalbar Cabang Jakarta di kompleks Mangga Dua Mall.
Ia tidak mengenal secara dekat, tapi mengetahui salah satunya adalah Muhtar Effendi orang dekat Akil. Muhtar diketahui sering bertemu Pimpinan Bank BPD Kalbar Iwan Sutaryadi.
Menurutnya, saat datang Muhtar bersama seorang perempuan berjilbab dan beberapa pria membawa travel bag ke dalam kantor.
"Setelah itu mereka ke teller. Dalam tas itu ada uang yang jumlahnya banyak. Ada pecahan 100 ribu dan 50 ribu," kata Heri.
Tak hanya pada hari itu, Heri mengaku melihat Muhtar datang pada Juli 2013. Setelah keluar dari kantor, Muhtar selalu membawa kardus berukuran sedang. Namun Heri mengaku tak tahu isi kardus tersebut. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Uber Aset Bekas Bupati Lampung Timur
Redaktur : Tim Redaksi