jpnn.com, BOGOR - Dua petugas keamanan Stasiun Parungpanjang, Jabar mengalami nasib buruk saat selesai bekerja.
Keduanya adalah Imam Abubakar Asawgaf (29) dan Maman Eko Supriyanto (29).
BACA JUGA: Ical Jadi Buronan Polisi!
Mereka dipukuli orang tidak dikenal karena menolak dipalak. Kejadian tersebut terjadi di Pasar Parungpanjang, Rabu (5/4)
Kapolsek Parungpanjang Kompol Lusi Saptaninish mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Korban atas nama Imam
BACA JUGA: Lerai Keributan, Dua Anggota Polisi Dikeroyok OTK
Itu terjadi saat Abubakar dan Eko makan di sekitar Pasar Parungpanjang.
Kapolsek Parungpanjang Kompol Lusi Saptaninish mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
BACA JUGA: Tolak Pindahkan Jemuran, Mahasiswa UNEJ Dikeroyok
Selepas mengisi perut, mereka berjalan menuju mes dengan melewati pasar.
“Tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal memanggil. Korban hanya menoleh dan tetap berjalan,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Kemudian dari arah belakang, lanjutnya, kaos korban ditarik bagian kerahnya sambil kepala dipiting oleh tangan kanan pelaku.
Sambil memukul dan meminta uang sebesar Rp100 ribu. Namun, korban tidak memberikan uang yang diminta hingga akhirnya pelaku memukul dan menginjak punggung korban.
Imam mengalami luka pada bagian kepala. Sedangkan Maman memar di pipi dan gigi patah akibat kekerasan yang dilakukan pelaku.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Parungpanjang AKP Budi Santoso mengungkapkan, pelaku pemerasan berjumlah lima orang.
Tapi hanya ada dua orang yang melakukan tindak kekerasan.
“Satu orang berinisial R sudah diamankan Unit Reskrim Polsek Parungpanjang. Sedangkan seorang lagi masih buron. Pelaku diancam pasal 351 KUHP tentang kekerasan, dengan hukuman maksimal tujuh tahun penjara,” pungkasnya.
(radar bogor/cr4/c/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikira Penculik, Pria Tanpa Identitas Tewas Dikeroyok
Redaktur & Reporter : Natalia