Petugas Kebersihan, Ponpes hingga Musala Terima Daging Kurban Masjid Al Aqsha De Latinos

Senin, 11 Juli 2022 – 23:54 WIB
Panitia kurban Masjid Al Aqsha De Latinos mensyaratkan surat bebas PMK dari Dinas Peternakan. Foto dokumentasi Masjid Al Aqsha De Latinos

jpnn.com, JAKARTA - Masjid Al Aqsha De Latinos di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan kembali menorehkan angka kurban paling besar di kawasan Tangerang Raya. Para jemaah masjid ini total menyembelih 61 ekor sapi dan 64 kambing juga domba.

“Ini perolehan yang tidak kami duga, padahal sepekan sebelum hari raya Iduladha kami sudah menutup pendaftaran, akibat sulitnya mendapatkan hewan kurban seiring adanya penyakit PMK (penyakit mulut dan kuku)," kata Suratidjo, Ketua Panitia Kurban Masjid Al Aqsha, Minggu (10/7). 

BACA JUGA: Bagian dari Hewan Kurban Ini Jadi Makanan Ahli Surga, Oh Ternyata

Dia mengungkapkan banyak jemaah yang berusaha membawa hewan kurban sendiri, tetapi panitia secara ketat mensyaratkan adanya surat bebas PMK dari Dinas Peternakan. Dibandingkan tahun lalu, jumlah tersebut menurun, tetapi Suratidjo bersyukur karena saat ini sedang dilanda wabah PMK.

Proses penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada Minggu (10/7). Untuk proses kambing dan domba diselesaikan pukul 10.45 WIB, sedangkan sapi selesai pukul 15.00 WIB. 

BACA JUGA: Kurban 024

“Alhamdulillah, tuntas dalam sehari, kalau saat pendemi kami butuh dua hari,” ujar Suratidjo.

Daging kurban kemudian disebar di area De Latinos dan juga masyarakat sekitar masjid. Selain itu juga dibagikan untuk panti asuhan, rumah tahfiz, musala-musala dan juga pondok-pondok pesantren yang tersebar di kawasan Tengerang Selatan. 

BACA JUGA: Epson Indonesia Salurkan 15 Hewan Kurban ke-7 Kota Ini

Di sekitar De Latinos paket kurban dibagikan sebanyak 2.500 paket. Itu diperuntukkan bagi petugas keamanan (satpam), para petugas kebersihan dan penyapu jalanan, juga para asisten rumah tangga (ART).

“Kami membagi daging kurban menjadi dua, yakni internal dan eksternal. Untuk internal, dagingnya dipotong-potong di masjid lalu kami bagikan," kata Suratidjo.

Untuk eksternal, hewan kurban yang sudah disembelih diberikan ke pondok dan musala yang mengajukan proposal. Jadi, ujar Suratidjo, tidak ada hewan kurban hidup yang keluar dari area masjid.

Panitia juga memfasilitasi siaran langsung pemotongan hewan melalui zoom. Hal ini untuk memperkecil jumlah orang yang berkumpul, karena pandemi belum berlalu. 

“Yang berkurban tetap bisa menyaksikan via zoom, meskipun mereka ada yang liburan,“ kata Rian Pasila, sekretaris Panitia Kurban Masjid Al Aqsha.

Menyikapi perbedaan waktu pelaksanaan Iduladha, Masjid Al Aqsha juga menyelenggarakan dua kali salat Iduladha, yakni pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7). Perbedaan ini dinilai biasa dan tetap membuat jemaah masjid rukun serta saling menghargai.

“Stakeholder masjid itu jemaah, dan kami memfasilitasi kepentingan semua jemaah,” terang Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Aqsha, Abu Ihsan. (esy/jpnn)

 

 

 

 

 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler