Petugas Pajak Dihabisi, Pak Dirjen Merasa Kecolongan

Rabu, 13 April 2016 – 19:09 WIB
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Dirjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ken Dwijugiasteadi mengaku kecolongan terkait kematian dua anak buahnya, Parado Toga Fransriano Siahaan dan Sozanolo Lase akibat dibunuh oleh seorang pengusaha karet di Nias bernama Agusman Lahagus alias Ama Tety (45). Sebab, Parado dan Sozanolo tewas saat menjalankan tugas untuk menagih tunggakan pajak sebesar Rp 14 miliar ke Agusman.

Ken mengatakan, Sozanolo memang asli Nias. Karenanya bisa jadi pegawai pajak di KPP Pratama Sibolga itu menganggap Nias sudah tak asing lagi.

BACA JUGA: Yaelaaah, Munaslub Golkar Ditunda...Serius Gak Sih?

"Mungkin kemarin kita kecolongan karena yang bersangkutan satu orang. Ini orang (Sozanolo Lase, red) dari Pulau Nias jadi menganggap itu daerah saya," kata Ken di Mabes Polri, Rabu (13/4).

Ken lantas menceritakan aksi kekerasan terhadap dua anak buahnya yang berujung maut. Awalnya, dua petugas pajak itu akan menyerahkan surat penagihan ke Agusman di kantornya di Gunung Sitoli, Nias.

BACA JUGA: DPR: Apa Tidak Mati Konyol?

Hanya saja, ternyata pengusaha karet itu tidak ada karena sedang di kebun. Karenanya Parado dan Sozanolo berupaya mencari Agusman di kebun karet.

Ternyata justru hal itu menuntun Parado dan Sozanolo ke ujung hayat. "Nah di sanalah kemudian dihakimi sendiri oleh wajib pajak," ungkap Ken.

BACA JUGA: Sadapan Percakapannya dengan Sanusi Diputar, Begini Reaksi Sunny

Ia mengakui bahwa petugas tidak pernah menduga daerah itu rawan. Petugas pajak justru menganggap Nias adalah daerah yang aman dan baik-baik saja

"Teman-teman di Ditjen Pajak itu menganggap daerah itu aman-aman saja, tapi ternyata kejadian ini tidak terduga. Saya menyesalkan kejadian ini karena teman-teman saya melaksanakan tugas bukan untuk sendiri tapi untuk negara," pungkas dia.

Karenanya Ken memastikan Ditjen Pajak akan selalu berkoordinasi dengan kepolisian jika terjadi kendala atau ancaman di lapangan. "Saya berharap juga ke depan pegawai pajak harus selalu koordinasi dengan kepolisian karena di daerah dikira biasa ternyata daerah rawan," ujarnya.

Ken menambahkan, dirinya sudah berdiskusi dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti terkait pengawalan dari kepolisian untuk petugas pajak. “Setiap petugas sekiranya ada kerawanan, kami akan dibackup sepenuhnya oleh jajaran kepolisian," tambahnya.(elf/JPG/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sunny Biasa Jadi Perantara Ahok dengan Pengembang Reklamasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler