jpnn.com - JAKARTA - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengutuk pelaku serangan bom di Sarinah. Serangan bom yang menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan warga sipil dan aparat kepolisian dianggap sebagai tindakan yang sangat kejam dan biadab.
"PGI menyatakan rasa duka dan simpati yang mendalam terhadap korban yang meninggal dan keluarganya. PGI mendoakan agar para korban yang masih dirawat juga bisa segera pulih. PGI berharap para korban dan keluarganya untuk tetap tabah dan kuat dalam menghadapi peristiwa ini dan proses-proses ke depan dan tidak larut dalam rasa duka dan frustasi yang mendalam," ujar Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow membacakan pernyataan sikap PGI, Kamis (14/1).
BACA JUGA: Panglima TNI: NKRI Tidak Bisa Diancam oleh ISIS!
PGI kata Jeirry, juga memberi apresiasi setinggi-tingginya terhadap langkah antisipatif aparat kepolisian dalam peristiwa yang terjadi. Apalagi telah dengan sigap dan berani menunjukkan kesetiaan kepada bangsa, bahkan sampai mengorbankan nyawa melawan para teroris.
"PGI berharap, belajar dari peristiwa ini pemerintah tidak lengah. Namun terus meningkatkan langkah antisipatif terhadap gerakan teroris yang masih ada. Agar peristiwa seperti ini tidak terus-menerus terjadi lagi di kemudian hari. Pemerintah juga diharapkan segera mengungkap pelaku serangan teroris ini, memberi tindakan yang sesuai dan mengusut serta membasmi jaringan teroris ini," ujarnya.
BACA JUGA: Bidik Target Lain di Kasus Suap Anak Buah Megawati
Selain itu, PGI kata Jeirry, juga berharap agar pemerintah dan pihak-pihak terkait segera memberikan penjelasan dan informasi yang sejelas-jelasnya kepada publik tentang peristiwa serangan teroris yang terjadi, agar bisa memberi pemahaman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat.
"PGI mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada dan berhati-hati. Sebab masih muncul ancaman-ancaman tentang kemungkinan aksi teror berikutnya. Begitu juga, masyarakat diharapkan tidak menyebarkan informasi-informasi yang tidak benar berkaitan dengan peristiwa ini melalui media sosial dan media lainnya agar tak makin meresahkan kehidupan sosial kemasyarakatan kita," ujar Jeirry.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Gara-gara Aksi Heroik di Starbucks, 3 Polisi Tampan Bikin #KamiNaksir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan KPK Tutup Rapat Info Seputar OTT...Ada Apa Ni?
Redaktur : Tim Redaksi