jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia (SEI) telah menyelesaian transaksi akuisisi 36 persen hak partisipasi Area Shale Gas Fasken di Amerika Serikat dengan Swift Energy Company (Swift) senilai US$ 175 juta.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso menjelaskan biaya senilai US$ 175 itu terdiri dari pembayaran tunai sebesar US$ 125 juta dan porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan sebesar US$ 50 juta.
BACA JUGA: Dana Asing Mengalir Deras
"Itu sesuai kesepakatan. Sementara porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan sebesar US$ 50 juta akan dibayarkan secara bertahap oleh SEI terhitung efektif mulai 1 Januari 2014," ujar Hendi melalui siaran persnya, Sabtu (19/7).
Nantinya lanjut Hendi, pengembangan area Shale Gas Fasken ini akan melibatkan areal seluas 8.300 hektar di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Danamon Investasi Sosial melalui Pelestarian Lingkungan
Hendi menambahkan, bahwa keputusan investasi di Blok Shale Gas di Amerika Serikat telah melalui proses yang panjang dengan memperhitungkan berbagai aspek. Seperti cadangan gas, potensi produksi dan risiko bisnis lainnya.
"PGN dan anak perusahaan selalu melakukan perencanaan yang matang dan melalui proses yang panjang sebelum mengambil keputusan investasi. Akuisisi Area Shale Gas di Amerika ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang yang semakin memantapkan posisi PGN sebagai perusahaan energi kelas dunia," serunya.
BACA JUGA: Bandara Sam Ratulangi Serahkan Bantuan Bina Lingkungan Rp 260 Juta
PGN lanjut Hendi, berharap mendapatkan banyak manfaat, tidak hanya berkaitan dengan bisnis, namun juga pengetahuan terkait teknologi pengembangan shale gas. Ia juga meyakini bahwa investasi PGN yang dilakukan melalui Saka Energi di Amerika Serikat ini, sangat strategis untuk pengembangan bisnis PGN di masa depan.
"Faktor bisnis tentu ada, namun kami berharap bisa mendapatkan akses pengetahuan dan transfer pengetahuan. Kami perlu mendapatkan pengalaman untuk mengoperasikan lapangan Shale Gas yang sampai sekarang masih belum beroperasi di Indonesia,” tandas Hendi.
Swift adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan, eksplorasi, akuisisi dan pengoperasian asset migas dengan fokus pada cadangan minyak dan gas di onshore Texas dan perairan dalam Lousiana. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979 dan berkantor pusat di Houston, Texas, Amerika Serikat. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lippo Buka 300 Bioskop Inves Rp 6 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi