JAKARTA - Group Lippo melalui anak perusahaannya, PT Cinemaxx Global Pasifik (Cinemaxx), siap memasuki bisnis bioskop dengan investasi sebesar Rp 6 triliun. Masuknya Cinemaxx diperkirakam bakal menggerus dominasi dua pemain utama bisnis bioskop di Indonesia yaitu, Cinema 21 dan Blitzmegaplex.
"Pada hari ini kami mengumumkan memasuki bisnis jaringan bioskop dengan jumlah investasi sebesar Rp 6 triliun yang akan digunakan untuk mengembangkan jaringan bioskop di seluruh Indonesia dalam jangka waktu 10 tahun ke depan," ujar Chief Executif Officer (CEO) Cinemaxx Brian Riady dalam keterangan tertulisnya kemarin (17/7).
Dengan investasi sebesar itu, Cinemaxx akan mengembangkan usahanya dengan melakukan penetrasi jaringan bioskop di 300 lokasi dengan total 2.000 layar di lebih dari 85 kota, terutama kota-kota propinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia.
"Indonesia masih menjadi salah satu negara yang memiliki pengembangan bioskop cukup rendah," ungkap Brian.
Hal itu terlihat dari perbandingan antara populasi penduduk ke-empat terbesar di dunia namun hanya memiliki tidak lebih dari 900 layar bioskop. Dengan hadirnya Cinemaxx maka jumlah layar bioskop akan meningkat pesat.
BACA JUGA: BUMN Pertimbangkan Usul Pelindo II
"Layar yang dimiliki jaringan bioskop Cinemaxx akan berjumlah lebih dari dua kali lipat jumlah layar bioskop di Indonesia saat ini," tegasnya.
Saat ini Cinemaxx mulai berencana untuk melakukan pengembangan jaringan ke lokasi-lokasi di daerah yang belum tersentuh oleh bisnis ini, yaitu daerah-daerah yang saat ini masih sedikit atau bahkan belum memiliki bioskop.
Padahal dilihat dari jumlah penduduk dan potensinya sangat besar."Kami berharap dapat menghadirkan hiburan dan pendidikan film kepada jutaan penonton baru di Indonesia," ungkap Brian.
Pihaknya berharap pengembangan bisnis bisokop Cinemaxx dapat memberikan nuansa baru menyaksikan film lokal nasional maupun asing.
BACA JUGA: Jadi Dirut, Ira Puspita Diharapkan Bawa PT Sarinah Lebih Maju
"Secara bersamaan, kami percaya bahwa dengan investasi di bidang pertunjukan film, kami dapat membantu untuk mengembangkan dan mendukung produksi film nasional dan industri kreatif di Indonesia," tambahnya.
Presdir Grup Lippo Theo Sambuaga mengakui bahwa potensi bisnis bioskop di Indonesia masih sangat besar. Jika dilihat dari rasio jumlah penduduk, satu layar bioskop melayani 357.000 penduduk. Sebagai perbandingan, rasio di Singapura, satu layar melayani 25.000 penduduk."Apalagi, masyarakat kelas menengah sedang berkembang pesat," tuturnya.
Berkaitan dengan rencana pembukaan Cinemaxx tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengaku sangat mendukung.
BACA JUGA: AirAsia Terbaik Enam Kali Beruntun
"Tentunya hal tersebut akan memberikan kesempatan dan pasar yang lebih besar bagi film nasional sehingga film nasional dapat meningkat baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Apresiasi masyarakat terhadap film juga naik," jelasnya. (wir/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Dana Asing
Redaktur : Tim Redaksi