JAKARTA — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pesimis jika program baru ujian nasional (Unas) yang mulai dijalankan pada tahun 2011 ini akan berjalan lancarPasalnya, cukup banyak sekolah-sekolah di beberapa daerah yang belum memahami atau mengerti mengenai sistem Unas yang baru
BACA JUGA: Dongkrak Nilai Siswa, Nuh Ancam Potong Anggaran Sekolah
Sistem baru Unas yang dimaksud diantaranya adalah pembobotan nilai Unas dan ujian sekolah sebesar 60 : 40 serta jenis soal dibagi ke dalam lima paket
BACA JUGA: Nuh Tak Tenang Pikirkan BOS dan Unas
Karena dari awal dan hingga saat ini seluruh sekolah belum pernah diajak berdiskusi atau sekadar memberikan masukanKebijakan atau sistem baru Unas 2011 ini, lanjut Sulistyo, juga belum pernah disosialisasikan kepada sekolah
BACA JUGA: Nginap di Rumah Penduduk, Siswa Australia Belajar Budaya
Maka dari itu, sudah pasti nanti dikhawatirkan akan menimbulkan kebingungan dari pihak sekolah untuk menjalani proses Unas tahun ini“Perubahan sistem Unas ini masih banyak yang tidak dipahami sekolahJikalau dikatakan ada sosialisasi, nampaknya tidak maksimal,” terangnya.Mengenai adanya soal Unas yang terdiri dari lima paket, Sulistyo mengatakan jika hal tersebut agak sedikit memberikan beban tersendiri bagi para guru atau pengawas“Para guru mengkhawatirkan jika takutnya lembar soal yang dibagikan pada saat Unas berlangsung ada yang tertukarIni yang menjadi beban tersendiri bagi para guru,” tukasnya.
Dengan kondisi demikian, Sulistyo yang juga merupakan ketua Komite III DPD RI mengimbau kepada pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) harus lebih memperhatikan hal tersebutTerutama, pemerintah harus bisa menjamin jika soal naskah Unas yang dibagikan tidak akan tertukar“Karena kalau benar ada yang tertukar, pastinya kan akan merugikan siswa atau peserta Unas,” ujar Sulistyo(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Ujian IPS SLTP Diskreditkan Gus Dur
Redaktur : Tim Redaksi