Soal Ujian IPS SLTP Diskreditkan Gus Dur

Selasa, 05 April 2011 – 07:12 WIB

JAKARTA - Jika beberapa bulan lalu diributkan buku pelajaran yang tersebar di beberapa SLTP yang mencitrakan SBY, kini dunia pendidikan kembali dikagetkan dengan hal-hal yang berbau politikKali ini, bukan pencitraan, melainkan upaya mendiskriditkan Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Upaya untuk mendiskriditkan mantan ketua PB NU ini diduga terjadi saat di dalam sebuah pertanyaan ujian tengah semester mata pelajaran IPS tingkat SLTP Ma’arif di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Dalam soal pilihan ganda itu ada pertanyaan, Siapa Presiden RI yang pernah diturunkan karena kasus Buloggate dan Bruneigate? Dimana salah satu jawabannya adalah Abdurrahman Wahid.

Kontan saja, upaya untuk menghancurkan citra Gus Dur itu mendapat kecaman dari beberapa kader NU

BACA JUGA: Nuh Anggap Pemda Cari-cari Alasan

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Muqowam salah satunya yang angkat bicara dan mendesak perlunya dibentuk tim pencari fakta.

“Pertanyaan dalam soal ujian itu tindakan tendensius, sangat tidak etis dan tidak mendidik
Karena itu perlu diusut secara tuntas latar belakangnya

BACA JUGA: Mendiknas Bantah Kebocoran Soal Unas 80 Persen

Saya setuju NU membentuk tim pencari fakta atas upaya mendiskreditkan tokoh NU itu, “ ujar Muqowam, digedung DPR RI, jakarta, kemarin (4/4/2011).

Muqowam yang juga calon Ketua Umum PPP itu mengusulkan agar instansi terkait menjatuhkan sanksi moral kepada pihak SLTP tersebut
Ketua Komisi IV DPR RI itu mengkhawatirkan adanya soal yang menyudutkan tokoh pluralisme di Indonesia itu merupakan tindakan sistematis guna menurunkan harkat dan martabat NU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jangan-jangan hal ini merupakan tindakan sistematis guna menurunkan harkat dan martabat NU yang nyata-nyata telah mempunyai andil dalam bernegara dan pemerintahan di Indonesia, “ kata tokoh muda NU itu.

Mantan Ketua Komisi V itu juga mengimbau mengimbau pada aparat terkait baik dari Dinas Pendidikan dan pihak kepolisian untuk menuntaskan tindakan tidak etis dan bisa memecah persatuan rakyat Indonesia itu

BACA JUGA: Indonesia-AS Genjot Pertukaran Mahasiswa

“Minimal kejadian itu tidak terulang, apalagi jika dalam rangka yang nyata-nyata memecah belah rakyat Indonesia”(dil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, 47 Sekolah Belum Efektif Belajar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler