jpnn.com - Harga minyak dunia yang terus turun memaksa PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) memangkas kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah kerjanya yang ada di perairan lepas pantai Bangkalan, Madura.
Meski begitu, dengan produksi gas sekitar 100 hingga 110 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak sekitar 10.000 barel per hari (BOPD), PHE WMO mengaku tetap mampu berkontribusi dalam pencapaian target induknya, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
BACA JUGA: BEI Targetkan Kapitalisasi Pasar Rp 6.100 Triliun
“Produksi PHE WMO menjadi salah satu tulang punggung bagi tercapainya target produksi PHE pada semester I 2016 ini. Kami harap kinerja ini terus ditingkatkan dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan pekerja dan lingkungan,” kata President Director PHE, Gunung Sardjono Hadi.
Gunung memaparkan, produksi gas PHE sampai saat ini (year to date) sebesar 776,6 MMSCFD. PHE memproyeksikan produksi gas hingga akhir tahun 2016 mencapai 724,6 MMSCFD, naik dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 678 MMSCFD.
BACA JUGA: Optimis Target 2 Triliun dari Amnesti Tercapai
Untuk minyak, PHE belum akan meningkatkan produksi karena kondisi harga minyak yang relatif masih rendah. Meski begitu, pada akhir tahun 2016, PHE mematok produksi minyak 62.613 BOPD, lebih tinggi dari target 61.000 BOPD. (JPNN/pda)
BACA JUGA: Bursa Domestik Stabilkan Harga Timah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Pariwisata Morotai, BTN Ingin Bangun Homestay
Redaktur : Tim Redaksi