jpnn.com, JAKARTA - Pertamina Hulu Rokan (PHR) harus dijaga dari berbagai masalah agar kosentrasi produksi migas dapat maksimal dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Ekonom dari Universitas Riau Doktor Eka Armas mengatakan untuk mencapai kinerja maksimal termasuk dalam produksi migas, maka PHR harus terbebas dari isu-isu atau kabar-kabar yang dapat mencoreng nama baik perusahaan.
BACA JUGA: LAZnas PHR Raih WTP dari Auditor Independen
“Jangan setiap peristiwa termasuk laka kerja selalu dikait-kaitkan dengan PHR sementara tanggung jawab atas insiden itu sebenarnya berada pada subkontraktornya," kata Eka Armas di Pekanbaru, Rabu (25/1).
Menurut Eka, semua pihak harus sadar bahwa PHR memiliki peranan penting dalam meningkatkan ekonomi daerah dan nasional lewat produksi di hulu migas.
BACA JUGA: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, PHR & TNI AD Bersinergi Kelola 100 Ha Tanaman Pangan
"Diharapkan PHR tetap mengedepankan profesionalisme, termasuk menjaring kontraktor dan pekerja sehingga kinerjanya berjalan baik dan maksimal," lanjutnya.
Eka Armas menambahkan Pertamina memiliki misi yang baik untuk menopang perenomian negara, dan sebaiknya hal itu didukung semua pihak.
"Kalau kinerja PHR terganggu kita khawatir itu akan memengaruhi lifting migas dan dampaknya bisa pada bagi hasil migas ke daerah," ucapnya.
Pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan telah beralih dari Chevron ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak 9 Agustus 2021.
Sejalan dengan hal itu, menurut Eka Pemerintah Provinsi Riau akan memperoleh Participating Interest (PI) 10 persen dari blok yang menyumbang 24 persen dari total produksi minyak Indonesia tersebut.
“Kalau PHR terus diganggu dengan isu-isu menyudutkan, maka bisa saja itu juga akan memengaruhi kinerja PHR hingga mengurangi Participating Interest (PI) 10 persen tadi," kata Eka.
Eka mengajak semua pihak termasuk pemda dan masyarakat menurut dia harus memahami bahwa Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang saat ini telah mengembangkan bisnisnya ke tingkat global.
"Kabar-kabar buruk justru dalam melemahkan badan usaha ini dalam mengembangkan sayapnya di dunia internasional," pungkas Eka. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Rizki Ganda Marito