jpnn.com - AJANG Piala Eropa 2016 kembali dimulai hingga 10 Juli mendatang. Para penggemar sepak bola di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terus menanti pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan di Prancis itu.
Menurut laporan Bloomberg, UEFA (Union of European Football Associations), ajang ini mampu menjadi pencetak uang bagi asosiasi itu. UEFA bahkan memperkirakan mampu mencetak pendapatan USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 29,22 triliun.
BACA JUGA: Para WNI Tinggal di Malaysia, Salat Id di Indonesia
Pendapatan itu lebih besar dibanding penyelenggaraan di ajang sebelumnya pada 2012, yang menghasilkan pendapatan EUR 1,4 miliar atau setara Rp 21 triliun. Target itu bukan hal mustahil.
Di ajang tahun ini, terdapat 24 negara yang turut serta, sedangkan di 2012 hanya ada 16 negara. Pendapatan itu berasal dari penjualan tiket, sponsor dan hak siar.
BACA JUGA: Kakorlantas dan Dirjen Hubdar Minta Tol Digratiskan Jika Macet
Direktur Pemasaran UEFA Guy-Laurebt Epstein mengatakan, hak siar ajang ini sekitar EUR 1,05 miliar atau Rp 15,7 triliun, naik 25 persen dibanding pada 2012. Karena itu, tak heran bila Piala Eropa 2016 bak mesin pencetak uang.
Terlebih berbagai sponsor sudah mengantre untuk terlibat dalam ajang itu. Seperti Adidas, Coca-Cola, Carlsberg, dan Hyundai yang tertarik menjadi sponsor untuk melakukan berbagai aktivitas pemasaran dengan menyertakan simbol Piala Eropa 2016, untuk mendongkrak penjualan.
BACA JUGA: Teror Bom Lagi, Menkumham Desak Revisi UU Terorisme Secepatnya
Adidas misalnya, merek ini berkesempatan membuat bola resmi untuk Piala Eropa 2016 dan memasarkannya di jaringan ritel mereka. Bola bernama ‘Beau Jeu’ itu dipasarkan seharga USD 160 atau Rp 2,1 juta.
Tak hanya itu, Adidas juga melakukan sejumlah program terkait Piala Eropa. Tak heran bila penyelenggaraan Piala Eropa 2016, dijadikan sebagai ajang pesta bagi merek-merek ternama di dunia. (adv/bca/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antara Bom Solo dan Sebuah Kesempatan Berdampak Pada Anggaran
Redaktur : Tim Redaksi