Pidato di Hari Konstitusi, Bamsoet Singgung Perlunya Percepatan Kemajuan di Ekonomi

Kamis, 18 Agustus 2022 – 11:49 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet di dalam acara Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-77 MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8). Foto: YouTube akun MPR

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyebut percepatan kemajuan perekonomian Indonesia masih perlu perbaikan memasuki usia negara yang ke-77.

Bamsoet menyinggung angka Gross Nasional Product (GNP) Indonesia yang kalah dari Korea Selatan, padahal kemerdekaan tanah air lebih dahulu dari negara Ginseng itu.

BACA JUGA: Fraksi Gerindra MPR Anggap Pidato Bamsoet Tidak Menyimpang saat Singgung PPHN

Dia mengatakan itu saat berpidato dalam acara Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-77 MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8).

"Saat kita merdeka, tingkat GNP kami jauh lebih tinggi dari Korea Selatan. Namun, kali ini berbeda, tingkat percepatan kemajuan Korea Selatan yang kemerdekaannya hanya terpaut dua hari dengan Indonesia, sudah masuk kategori negara maju," kata Bamsoet dalam pidatonya, Kamis.

BACA JUGA: Peringati Hari Konstitusi, HNW: Prioritas Melaksanakan UUD NRI 1945, Bukan Amendemen

Eks Ketua DPR RI itu sering mendengar Indonesia sulit untuk bangkit karena jumlah penduduk yang besar.

Namun, narasi itu terbantahkan oleh Tiongkok atau China, yang hari ini sangat maju dengan penduduk besar. 

BACA JUGA: Akibat Invasi Rusia, Ukraina Tak Peringati Hari Kelahiran Konstitusi

Oleh karena itu, Bamsoet menganggap Indonesia memiliki seluruh persyaratan untuk menjadi negara maju karena populasi besar dan sumber daya alam melimpah.

"Potensi ekonomi maritim dan kelautan yang tidak terhingga, pemandangan alam yang indah, serta letak geografis yang strategis sebagai negara kepulauan yang menjadi jalur perdagangan dunia," ungkap dia.

Menurut Waketum Golkar itu, potensi Indonesia menjadi negara besar harus dimanfaatkan maksimal.

Dengan cara mempertahankan warisan bangsa, menjadikan konstitusi sebagai landasan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia, mau belajar, membuka diri, dan mengerti jalannya logika negara lain yang telah lebih cepat maju. 

Menurut Bamsoet, sistem perekonomian Indonesia yang dirancang oleh para pendiri bangsa sangat baik untuk diterapkan demi kemajuan bangsa.

Sebab, para pendiri tidak merancang sistem ekonomi kapitalis di Indonesia, yakni individu dan pasar menjadi dominan.

"Bukan pula sistem ekonomi sosialis, di mana negara menjadi dominan sebagai pelaku ekonomi. Sistem perekonomian kita adalah Ekonomi Pancasila, yakni pengelolaan ekonomi negara yang bersumber pada nilai-nilai yang mengedepankan religiusitas, humanitas, nasionalitas, demokrasi, dan keadilan sosial," ungkap Bamsoet. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet: Hari Konstitusi Diperingati untuk Meneguhkan Arah Cita-Cita Indonesia Merdeka


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler