jpnn.com - UPAYA Pemkot Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly dan Jarak terus mendapatkan dukungan. Bahkan salah satu support datang dari pihak asing, yakni United States Agency for International Development (USAID).
’’Tapi, saya mendukung upaya ini. Sebab, prostitusi itu berdampak buruk kepada masyarakat. Kami siap dukung sepenuhnya,’’ terang Director Office of Democratic Governance Miles F. Toder saat ditemui di lobi lantai 2 Balai Kota kemarin.
BACA JUGA: Bencana Sinabung, 15.764 Jiwa Bertahan di 32 Pengungsian
Kejahatan berupa perdagangan manusia seperti prostitusi tersebut memang harus dilawan. Toder menuturkan bahwa pihaknya siap memasukkan program pendukung penutupan lokalisasi itu dalam program lima tahunan di USAID. ’’Kami akan masukkan dalam program kerja,’’ jelasnya.
Pendidikan bagi anak di sekitar lokalisasi Dolly mungkin bisa dilakukan. Pendidikan dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut. ’’Saya punya dua putri. Saya memahami benar bahwa perdagangan manusia ini harus diberantas,’’ tandasnya.
BACA JUGA: Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam di Sumur
Sebelumnya, dukungan masyarakat agar Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly terus membanjir. Kamis (22/5) ratusan warga menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Mereka siap pasang badan untuk penutupan lokalisasi Dolly.
Ratusan orang berkumpul di Balai Kota sejak pukul 11.00. Mereka ’’menggoyang’’ Balai Kota dengan teriakan-teriakan dukungan untuk menutup lokalisasi yang kini masih terbesar di Surabaya itu.
BACA JUGA: Dua Hari Solar Langka di Merak
Sejam kemudian, wali kota menemui mereka. Risma –panggilan akrab Tri Rismaharini– menerima dukungan tersebut. Pihaknya berharap masyarakat yakin upaya itu akan berjalan lancar. ’’Doakan agar semua lancar,’’ tuturnya.
Apalagi selama ini warga sekitar lokalisasi Dolly khawatir tidak bisa bekerja lagi jika lokalisasi ditutup. Padahal, lanjut Risma, semua orang sudah mendapat jatah rezeki dari Tuhan. ’’Rezeki itu pasti ada,’’ ujar dia.
’’Dulu waktu datang ke Surabaya, modal Pak Ali Badri itu apa? Tentu, tidak ada. Kenyataannya, dia bisa hidup terhormat,’’ ungkapnya. ’’Saya modalnya nekat,’’ jawab Ali Badri yang juga mengomandoi massa.
Karena itu, lanjut dia, pemkot berharap masyarakat bisa lebih tenang. Meski demikian, wali kota meminta dukungan penutupan lokalisasi Dolly itu tidak sampai menggunakan cara-cara yang tidak baik. ’’Biarkan saya yang menanganinya dulu,’’ tegasnya di hadapan ratusan orang tersebut. (idr/end/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Digaji Tinggi, Dokter PTT Ogah jadi PNS
Redaktur : Tim Redaksi