Pihak Kampus Ungkap Fakta Baru Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri

Kamis, 15 Agustus 2024 – 15:17 WIB
Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati menjelaskan kasus mahasiswi kedokteran Undip diduga bunuh diri. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com - SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membantah dugaan adanya perundungan sebagai penyebab Aulia Risma Lestari (30) mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia melakukan bunuh diri.

Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati mengatakan investigasi yang telah dilakukan tidak ditemukan unsur perundungan terhadap mahasiswi kedokteran Undip tersebut.

BACA JUGA: Penjelasan RSUP Dr Kariadi Kasus Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri

"Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," katanya, dalam keterangan pers, Kamis (15/8).

Utami bilang bahwa korban merupakan mahasiswi kedokteran yang berdedikasi dalam pekerjaannya.

BACA JUGA: Mahasiswi Kedokteran Undip Diduga Bunuh Diri, karena Sudah Tidak Kuat?

Korban merupakan dokter yang berdinas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kardinah Kota Tegal.

"Almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," ujarnya.

BACA JUGA: Mahasiswi Kedokteran Undip Tewas di Indekos, Polisi Temukan Barang Ini di Lokasi

Namun, Utami tidak bisa menyampaikan nilai-nilai konfidensialitas (kerahasiaan) medis dan privasi korban.

Dia hanya mengungkapkan bahwa selama menempuh pendidikan korban mengalami masalah kesehatan.

Menurutnya, pengelola Program Studi Anestesi menyikapi problem kesehatan yang dialami korban dengan memantau secara aktif perkembangan kondisi yang bersangkutan selama proses pendidikan.

"Berdasarkan kondisi kesehatannya, almarhumah sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri," kata Utami.

Namun, karena korban adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan penerima beasiswa, akhirnya mengurungkan niat tersebut.

"Kami sangat terbuka dengan fakta-fakta valid lain di luar hasil investigasi yang telah kami lakukan," katanya.

Dia menyatakan Fakultas Kedokteran Undip telah menerapkan gerakan zero bullying yang dipantau secara aktif oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Perundungan dan Kekerasan Seksual pada Fakultas Kedokteran Undip sejak 1 Agustus 2023.

Seusai peristiwa, Tim Fakultas Kedokteran Undip bersama dengan tim RSUP dr. Kariadi telah melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya.

"Menyampaikan klarifikasi mengenai hal-hal yang dimaksud. Undip siap berkoordinasi dengan pihak-pihat terkait untuk mengklarifikasi, mendiskusikan dan melakukan penanganan lebih lanjut," katanya.

Seperti diketahui, Aulia Risma Lestari ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya daerah Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang pada Senin (12/8) malam.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena menyatakan korban meninggal dunia karena bunuh diri dengan menyuntikkan cairan obat ke tubuhnya.

Di sekitar korban juga ditemukan sisa obat yang disuntikkan lewat lengannya. Polisi masih mendalami penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya. Termasuk dugaan adanya perundungan dari dokter senior yang dialami korban.(mcr5/jpnn)


Artikel ini tidak ditujukan menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, segeralah berkonsultasi kepada psikolog, psikiater, atau pihak-pihak yang kompeten di bidang kesehatan mental.


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler