Pihak UNS Ungkap Kondisi Psikologis Ibunya Mendiang Gilang Endi

Rabu, 10 November 2021 – 02:10 WIB
Markas Menwa UNS lumpuh setelah Gilang Endi Saputra meninggal dunia. Di sana juga melihat ada yang janggal. Begini kondisinya saat dikunjungi, Rabu (3/11). Foto: Romensy Augustino/JPNN/com

jpnn.com, SOLO - Tim Psikolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sudah melakukan trauma healing kepada keluarga Gilang Endi Saputra, mahasiswa yang meninggal saat mengikuti diklatsar Menwa.

Narahubung Tim Psikolog UNS Andri Putranto menyebut trauma healing terhadap keluarga mendiang Gilang Endi melibatkan dokter psikologi dari RS Moewardi Solo.

BACA JUGA: Ungkap Data Kunci Seputar Kematian Gilang Endi, Mahasiswa UNS Ini Diteror

"Ibunya masih sedikit bicara. Orang awam melihat itu, seperti trauma banget. Tetapi, ini bukan kesimpulan," ungkap Andri saat dihubungi JPNN.com, Selasa (9/11)

Trauma healing oleh tim psikolog dilakukan setelah ada asesmen dari tim psikiatri yang dibentuk Rektorat UNS.

BACA JUGA: Innalillahi, Suriyati Tewas dalam Posisi Memangku si Bungsu & Merangkul 2 Putrinya

"Kemarin, tim ini sudah memberikan trauma healing pada keluarga korban dan juga pada anggota Menwa UNS yang sekarang tinggal di asrama," lanjutnya.

Ditanya soal tingkat kecemasan yang dialami anggota Menwa, Andre mengaku belum menerima hasil asesmen yang dilakukan oleh 11 dokter RS Moewardi itu.

BACA JUGA: Letjen Dudung Pakai Emotikon untuk Sikapi Seruan Boikot dari Habib Rizieq

Sejauh ini, anggota Menwa yang menginap di Asrama UNS dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu senior terdiri dari panitia dan junior berstatus peserta Diklatsar Menwa, Pra Galdi Patria XXXVI.

"Karena masing-masing mengalami trauma psikis yang beda-beda. Yang jelas ada tiga tingkatan, yakni berat, sedang, dan ringan," tutur Andri.

Andri juga mengomentari terkait rekaman video sepak bola yang dilakukan anggota Menwa di Asrama UNS. Baginya, bisa saja itu adalah bagian dari trauma healing.

"Kemungkinan ada yang menjalani trauma healing setiap hari. Namun, itu dilakukan pada siapa, saya tidak bisa bilang karena saya belum dapat laporan," tandas Andri. (mcr21/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler